1.000 Ekor Pedet Hasil Program UPSUS SIWAB Dipanen Perdana

KabarNTB, Lombok Barat – Sebanyak 1.000 ekor pedet (anak sapi) hasil program Upsus SIWAB di NTB dipanen perdana pada Kamis 6 Desember 2018.

Kegiatan Panen Pedet NTB 2018 sekaligus Launching Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah itu dilaksanakan di Kawasan Saint Techno Industrial Park, Banyumulek Lombok Barat.

Wagub Hj. Siti Rohmi Djalillah dalam sambutannya menekankan kepada seluruh peternak untuk mampu memanfaatkan momen panen sebagai upaya peningkatan produktifitas, tidak hanya bagi peningkatan ekonomi, juga pada kualitas sapi ternak yang dimiliki.

Wakil Gubernur NTB, Siti Rohmi Djalillah menyaksikan kegiatan inseminasi buatan pada indukan sapi dalam program Upsus SIWAB

“Panen Pedet kali ini diharapkan bisa bermanfaat untuk seluruh peternak NTB, agar dapat menjadikannya lebih produktif. Populasi sapi diharapkan dapat berkembang dengan baik, serta menghasilkan sapi berkualitas bagi konsumen nantinya,” ujar Hj. Rohmi

Ia berharap produksi utama sapi akan semakin maju. Sisi lain dalam bidang peternakan yang harus diantisipasi dan perlu diperhatikan saat ini adalah faktor keamanan bagi para peternak.

“Permasalahan di Lombok saat ini adalah pada tingkat keamanan para ternak yang dikelola masyarakat. Dibandingkan Lombok , Sumbawa lebih aman untuk berternak. Untuk itu, permasalahan keamanan harus dapat cepat ditangani, agar peternak sapi bisa menjalankan mata pencahariaannya dengan aman dan terkendali,” ujar Hj. Rohmi.

Disamping itu, Wagub juga berpesan agar launching pusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah ini, dapat memberikan kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam upaya peningkatan nilai produktifitas peternak di NTB.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, drh. H. Aminurrahman, M.Si melaporkan bahwa, panen kali ini merupakan program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi Bunting (UPSUS SIWAB). Kadis pada momen tersebut sekaligus mengapresiasi peternak yang berhasil menjalankan program tersebut.

“Upsus SIWAB mencakup dua program utama yaitu peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (INKA). Dengan adanya UPSUS SIWAB diharapkan populasi sapi meningkat dan yang terpenting adalah masyarakat sejahtera,” jelas Aminurrahman.

Jumlah pedet yang ada di lokasi acara beserta induknya saat ini sebanyak 1000 ekor. Sedangkan rangkaian kegiatan tersebut adalah, panen pedet dan lomba persilangan antara pedet ras lokal dan bali, untuk dipilih yang terbaik.

“Nusa Tenggara Barat di tingkat Nasional mendapat juara Teknisi inseminasi (Inseminator) terbaik I, Petugas pemeriksa kebuntingan terbaik I serta Dokter hewan terbaik III,” jelas Aminurrahman.

“UPSUS SIWAB merupakan suatu hal yang luar biasa terutama dedikasi insuminatornya, semoga kita bisa menjadi negara yang makmur karena peternakannya”. Tutur Ir. Sugiono, M.P Direktur Perbibitan dan Produksi Tenak, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang hadir mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh. I Ketut Diarmita MP yang berhalangan hadir pada acara tersebut.

Selain Kepala OPD se-Nusa Tenggara Barat turut hadir pula Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera selatan, kalimantan timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.(EZ/*)

iklan

Komentar