Warga Batulanteh Lempari Kantor Bupati Pakai Tomat

Sumbawa, KabarNTB – Aksi unjuk rasa warga Batulanteh yang menuntut perbaikan ruas jalan di Kantor Bupati Sumbawa, Kamis (10/09/2015) terjadi sedikit ketegangan dengan aparat keamanan.

Warga melempari aparat kepolisian yang berjaga di depan pintu masuk Kantor Bupati menggunakan tomat.Warga juga merusak taman dan melempari tanamannya ke arah aparat.

Aksi amuk warga tersebut dipicu oleh sikap yang dinilai arogan yang dilakukan Sekda Sumbawa yang mengusir perwakilan warga saat hendak melakukan dengar pendapat di ruang Sekda Sumbawa.

Kapolres Sumbawa Kritik Sikap Sekda

Sikap Sekda Sumbawa, Drs. Rasyidi yang dikeluhkan warga Batulanteh saat hendak menemuinya di ruang kerjanya  berkaitan dengan aksi unjuk rasa menuntut perbaikan jalan, Kamis (10/09/2015), mendapat kritikan dari Kapolres Sumbawa, AKBP Karsiman.

Kapolres yang mendengar langsung penjelasan dari Kasat Intel Polres Sumbawa ketika mendampingi perwakilan warga di ruang kerja Sekda Sumbawa, menyayangkan sikap arogan Sekda tersebut.

Untuk diketahui oleh pejabat tegas Kapolres, termasuk pejabat pemda apabila ada masyarakat yang menyampaikan aspirasi mohon ditemui dengan cara terhormat. Masyarakat datang dari jauh dengan sarana yang ada dan kepanasan tolong ditemui dengan cara terhomat dan ajak bicara apa yang menjadi keinginan mereka.

Terlepas bisa atau tidak bisa dipenuhi, yang penting ditemui dulu sebagai tuan rumah. Apalagi mereka ini adalah warga sendiri dan anak sendiri. “Jangan dibiarkan dan jangan diusir, itu menunjukan sebagai perilaku yang tidak etis menurut saya,” ujar Kapolres.

AKBP Karsiman mengatakan, apapun bentuk kebutuhan masyarakat ada alasannya, bukan ujug-ujug datang ke sini meninggalkan pekerjaan, meninggalkan urusannya pasti ada tujuan tertentu dan pasti tujuannya baik untuk masyarakat secara umum.

“Harap itu dimaknai sebagai bentuk orang datang silaturrahmi, jangan ada sikap arogan dan kesombongan, jangan mengandalkan aparat untuk menindas rakyat, gak ada, polisi gak seperti itu. Polisi mengayomi masyarakat,” tandas Kapolres Sumbawa.

Ia mengingatkan bahwa pejabat yang arogan perlu merubah sikapnya. Karena kalau tidak mau maka akan makin dihujat oleh masyarakat.

Sementara itu, Kabag Humas mengemukakan, ketika masyarakat Batulanteh menggelar aksi di Kantor Bupati, Bupati Sumbawa dan pimpinan lainnya sedang berada di luar kantor dan sepengetahuannya, pimpinan tersebut tengah meninjau persiapan Festival Moyo di Taman Kerato yang akan digelar, Jumat (11/09/2015).

Ia  mengaku bersama Kasat Intelkam Polres Sumbawa telah melaporkan tentang adanya aksi demo masyarakat Batulanteh kepada Sekda. Selanjutnya Sekda merespon laporan itu dengan menyatakan kesediaannya untuk menerima perwakilan pendemo di ruang kerjanya. Saat itu Sekda didampingi Kadis PU Ir A Rahim dan Kabid Bina Marga M Nur Hidayat selaku pihak yang membidangi tugas-tugas infrastruktur daerah.

Namun belum sempat terjadi pertemuan, salah seorang dari tiga perwakilan aksi yang masuk ke ruang Sekda langsung mengucapkan kata-kata yang tidak beretika bahkan dengan intonasi yang meninggi. “Sekda enak-enak makan-makan, kami di Batulanteh sedang kesulitan,” demikian sepenggal kalimat yang dilontarkan perwakilan aksi, Hasrun Altebas.

Kebetulan saat itu Sekda sedang menikmati snack “jagung marning” yang tersedia di atas meja yang juga disiapkan untuk para tamunya yaitu perwakilan aksi. Kesan ini ditunjukkan Sekda agar pertemuan tersebut berlangsung santai dan penuh kekeluargaan. Namun karena pernyataan itu Sekda merasa tersinggung sehingga meminta para perwakilan pendemo keluar dari ruangannya.

“Intinya kita tidak melarang dan mempersilakan masyarakat memiliki kebebasan dalam berdemokrasi dan mengeluarkan pendapat, tapi etika harus tetap dijunjung tinggi,” ucap Ansori seraya menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian yang telah menjaga sehingga aksi demo berlangsung dengan tertib. (K-K)

iklan

Komentar