Pemprov NTB Apresiasi Program Politik Cerdas Berintegrasi Milik KPK

KabarNTB, Mataram – Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin mengapresiasi program Politik Cerdas Berintegrasi (PCB), milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai program cerdas dalam mendidik generasi muda yang ingin terjun ke dunia politik.

Cara ini, menurutnya, mampu memberikan pemahaman yang baik tentang dunia politik bagi calon anggota legislatif, sekaligus untuk memangkas mental yang koruptif. Harapannya, dimasa depan akan terbentuk generasi politik baru yang lebih berintegritas.

“Sebagai mantan ketua DPRD Sumbawa, saya melihat pentingnya pembekalan politik cerdas bagi para kader parpol yang ingin menjadi anggota legislatif,” ujar Wakil Gubernur NTB, Amin, saat menerima silaturrahmi Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sujanarko, di ruang kerjanya, Senin 17 April 2017.

Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sujanarko

Amin menilai, program PCB sejalan dengan langkah pemerintah Provinsi NTB yang berkomitmen mendidik generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan. Juga sejalan dengan upaya kuat Pemprov NTB mencegah berbagai praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di berbagai sektor pemerintahan.

“Saya kira lebih baik kita mencegah terjadinya kasus korupsi melalui pembinaan seperti ini,” ucapnya.
Sebagai proyek revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo, pembinaan generasi muda lewat program seperti itu patut dilakukan untuk menghasilkan generasi muda yang lebih baik lagi..

KPK sejak tahun 2016 melaksanakan program pendidikan Politik Cerdas Berintegrasi (PCB) dengan tujuan untuk mendukung terbentuknya generasi politik baru yang lebih berintegritas. Tahap awal program ini dilaksanakan di 9 Provinsi, yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat. Dari 9 Provinsi tersebut menghasilkan alumni Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) berjumlah 434 orang.

“Pada tahun 2017 ini, kami berencana menambah jumlah dan memperluas penyebaran alumni kelas Politik Cerdas Berintegritas,” ujar Sujanarko.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Tranparancy International Indonesia (TII) tahun 2017, DPR dipersepsikan sebagai lembaga terkorup dengan persentase 54%. Bisa dikatakan hampir separuh dari anggota DPR adalah koruptor. Sejak tahun 2016, tren calon kader partai politik (parpol) adalah pelajar dan mahasiswa. Oleh karena itu, Program PCB ditujukkan untuk pelajar dan mahasiswa yang berumur 15-25 tahun.

“Hal ini dimaksudkan agar kedepannya para generasi muda yang ingin terjun ke dunia politik memiliki bekal yang cukup untuk menjadi politikus yang cerdas dan berintegritas,” jelasnya.(Yus)

iklan

Komentar