BWS : ‘Bendungan Bintang Bano Tidak Terlepas dari Kemungkinan Gagal Konstruksi’

KabarNTB, Sumbawa Barat –  Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I menggelar sosialisasi rencana tindak darurat bendungan Bintang Bano. Bendungan yang akan mengairi lahan seluas 6.000 hektar itu saat ini sedang dibangun di Desa Bangkat Monteh, Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat.

Sosialisasi yang dihadiri para kepala desa, camat dan para kepala SKPD itu, dilaksanakan di aula kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, (PUPRPP), Selasa pagi 26 september 2017.

Kepala BWS NT I, Asdin Julaidy, mengatakan, sebagai proyek berskala besar (bernilai diatas Rp 1 triliyun), Bintang Bano tidak terlepas dari kemungkinan kegagalan konstruksi.

Asdin Juliadi, kepala BWS NT 1

“Tentu (kegagalan konstruksi) tidak kita harapkan. Tapi upaya antisipasi juga penting, karenanya sosialisasi ini penting dan sosialisasi serupa dilakukan di semua pembangunan bendungan di NTB,” jelasnya.

Asdin mengakui selama masa konstruksi berlangsung, proyek bendungan Bintang Bano tidak terlepas dari masalah, terutama masalah sosial, seperti blokade jalan, pemberhentian pengerjaan sehingga pembangunan tidak maksimal. BWS berharap bantuan dan dukungan seluruh pihak agar kendala ini tidak terjadi.

‘’Alhamdulillah Pemda sangat mambantu dalam pembebasan lahan dan penyelesaian masalah sosial selama ini,” katanya.

Ia mengungkapkan Tahun ini  pengerjaan proyek pendukung lain dari konstruksi bendungan Bintang Bano akan dimulai dan akan berlangsung hingga tiga tahun ke depan. Proyek itu adalah normalisasi sungai Brang Rea dan Brang Ene sampai menuju laut. Normalisasi ini  untuk menjaga daerah aliran sungai dari banjir. Kemudian proyek pembangunan irigasi. Termasuk  proyek normalisasi Danau Rawa Taliwang.

‘’Jalan di Bangkat Bangkat Monte akan kami aspal untuk memperlancar pengambilan material untuk konstruksi agar tidak ada gangguan seperti yang terjadi di Dompu, konstruksi Bendungan Raba Baka yang jebol,” ungkapnya.(EZ)

 

iklan

Komentar