Cerita Warga Pulau Terpadat di Dunia Diguncang Gempa 7 SR dan Kebakaran Hebat

KabarNTB, Sumbawa – Warga Desa Bungin Kecamatan Alas Barat, terpaksa mengungsi di tenda – tenda darurat dan diatas perahu akibat gempa 7.0 SR yang disusul kebakaran hebat yang meluluhlantakkan desa terpadat di Dunia itu pada Ahad malam tadi 19 Agustus 201i8.

Saat gempa terjadi, sebagian warga lari menyelamatkan diri ke dalam laut dan sebahagian di atas bukit. Namun apa dinyana gempa tersebut disusul dengan kebakaran hebat yang semakin membuat panik warga. Terdata sementara, 24 bangunan rumah dan satu gudang ludes dilalap si jago merah.

Puing – puing bekas gempa 7 SR dan kebakaran hebat yang meluluhlantakkan Desa Pulau Bungin pada Ahad malam 19 Agustus 2018

Salah satu korban yang di temui di tenda pengungsian Ibu Hajiba warga RT 04 RW 02 Desa Bungin mengatakan, saat gempa terjadi, dirinya bersama dua anak gadisnya sedang beristirahat di dalam rumah, sementara suaminya turun melaut.  Sekitar pukul 23.26 Wita, dirinya merasakan adanya gempa dan spontan dirinya bersama kedua anaknya turun menyelamatkan diri tanpa membawa barang apapun yang ada di rumahnya.

Belum habis rasa kaget akibat gempa itu, ia kembali dikejutkan dengan adanya kebakaran disekitar kediamannya.

“Jangankan ingin kembali menyelamatkan barang di dalam rumah, saya lihat api semakin membesar, sayapun pasrah dan kembali mencari lokasi aman dengan anak keatas perahu karena di kabarkan akan naik air, hanya baju yang ada di badan yang saya punya saat ini, karna semua harta saya ludes oleh api,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua RT 04 RW 02 Mahyuddin menambahkan, dari data sementara terdapat sekitar 25 bangunan rumah yang terbakar, dan 3 sepeda motor dan satu perahu.

“Sementara untuk korban jiwa tidak ada, karna saat kejadian sebagian warga langsung berlari menyelamatkan diri ke atas perahu dan bukit terdekat, sementara untuk barang elektronik dan yang lainnya masih dilakukan pendataan,” jelasnya.

Kades mengatakan saat ini masyarakat sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah dan pihak lainnya.

“Saat ini kami butuh beras, air bersih, selimut, terpal dan pakaian layak pakai, menginggat semua harta benda kami sudah hangus terbakar,” jelasnya.(JK)

iklan

Komentar