Di Lombok Utara Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa Sudah 404 Orang

KabarNTB, Lombok Utara – Jumlah korban meningga dunia di Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat gempa beruntun yang mengguncang pada 29 Juli (6.8 SR), Ahad 5 Agustus (7.0 SR) dan gempa susulan pada 9 Agustus (6.4 SR) sudah mencapai 404 orang sampai dengan hari Rabu 15 Agutus 2018 Pukul 17.00 Wita. KLU merupakan daerah terdampak gempa paling parah di Pulau Lombok.

Berdasarkan data pada Posko Utama Penanggulangan Bencana Alam Gempa Lombok di Tanjung, KLU, jumlah total korban meninggal dunia sampai hari Rabu (15/8) sebanyak 466 orang. Di Kabupaten Lombok Barat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 39 orang, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 12 orang, Kota Mataram sebanyak 9 orang dan Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 2 orang. Jumlah korban meninggal dunia ini masih merupakan data sementara dan kemungkian besar masih bertambah mengingat Tim SAR Gabungan masih berupaya melakukan pencarian dan evakuasi korban.

Tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu korban tertimbun tanah longsor akibat gempa di Dusun Dompu Indah Kecamatan Tanjung KLU

Selain korban meninggal dunia, gempa dahsyat yang juga dirasakan guncangannya di Pulau Sumbawa dan Bali itu, juga menyebabkan sebanyak 417.529 orang mengungsi, serta 1.054 orang mengalami luka – luka. Sementara rumah dan infrastruktur lainnya yang mengalami kerusakan mencapai 71.937 unit.

Sampai hari ini Tim SAR Gabungan masih terus melaskanakan pencarian dan evakuasi korban di sejumlah titik. Termasuk melakukan upaya pencarian terhadap tiga orang korban yang tertimbun longsoran tebing di Dusun Dompo Indah Kecamatan Kayangan KLU.

Pada Selasa 14 Agustus 2018, Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan satu dari empat orang korban di lokasi tersebut. Korban atas nama Muhidin (33), berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim SAR, sekitar pukul 10.34 WITA.

“Korban ditemukan dalam posisi duduk, kemudian kami evakuasi dan langsung kami serahkan ke bapak dan ibunya yang hadir dan menyaksikan langsung proses evakuasi,” jelas Kabasarnas Masdya TNI M Syaugi, didampingi Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Mayjen TNI Nugroho dan Kepala Kantor SAR Mataram selaku SMC I Nyoman Sidakarya.

Tim SAR gabungan menerjunkan 99 orang personil dalam proses pencarian dan evakuasi tersebut. Selain itu tim juga mengerahkan 2 alat berat eksavator di lokasi longsor. Dengan alat tersebut dan 5 alat penyembur air jenis alkon serta peralatan konvensional seperti cangkul dan sekop serta anjing pelacak milik Ditsatwa, diharapkan gundukan tanah longsor cepat terurai dan korban cepat ditemukan.(EZ/*)

iklan

Komentar