Tahun Ini KSB Alokasikan Rp 19 Miliyar untuk Jaringan Irigasi

KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemda Sumbawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19 Miliyar lebih untuk pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi tahun 2018 ini.

Selain dari APBD, anggaran sebesar itu juga teralokasi dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kasi Pembangunan pada Bidang Sumber Daya Air (SDA) Marwoto, mengatakan hingga menjelang akhir masa kontrak progress pengerjaan jaringan irigasi yang tersebar seluruh wilayah KSB itu sudah mencapai sekitat 95 persen.

Bendungan Kalimantong 1 di Kecamatan Brang Ene, salah satu sumber air irigasi pertanian di Sumbawa Barat

“Bahkan beberapa lokasi pengerjaan sudah rampung 100 persen,” ujarnya.

Total jaringan irigasi yang dikerjakan tahun ini mencapai sekitar 7 KM. Lokasinya tersebar diseluruh wilayah KSB. Pembangunan jaringan irigasi baru diantaranya, Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano sepanjang 150 Meter, Dusun Otak Keris Desa Pasir Putih Kecamatan Maluk sepanjang 80 Meter dan lahan pertanian Lampok Kecamatan Brang Ene 60 Meter. Sedangkan peningkatan jaringan irigasi sekitar 4,5 KM yang dibiayai DAK.

Marwoto menjelaskan, secara umun pengerjaan pembangunan jaringan irigasi melalui APBD tahun 2018, berjalan lancar karena didukung oleh masyarakat.

Pembangunan jaringan baru dan peningkatan jaringan yang telah ada, diikuti dengan peningkatan kondisi sarana dan prasarana penunjang pertanian yang menjadi kewenangan Pemda Sumbawa Barat.

Tahun ini status jaringan irigasi di KSB, baru sekitar 60 persen kondisi baik dari total luas lahan pertanian 5.400 hektar yang berada dalam Daerah Irigasi (DI).

“Ada peningkatan sekitar 7 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 53 persen. Sementara sisanya masih perlu penaganan dan dukungan anggaran,” imbuhnya.

Program pembangunan dan peningkatan yang dilaksanakan tahun ini, sambung Marwoto, merupakan upaya mengejar target jaringan irigasi kondis baik. Karena secara aturan jaringan irigasi dikatakan kondisi baik, persentase sekitar 80 persen dari total areal pertanian dalam DI.

“Kondisi baik hingga tahun ini baru mampu direalisasikan sekitar 60 persen. Untuk kekurangannya (20 persen) penanganannya diupayakan setiap tahun anggaran sesuai dukungan dan kemampuan anggaran daerah,” timpalnya.

Sementara itu, kondisi jaringan irigasi yang berada dalam DI milik Pemerintah Provinsi NTB, juga perlu ditangani secara serius. Karena dari empat DI milik Pemprov NTB di KSB, kondisinya hampir sama dengan jaringan irigasi DI milik KSB.

“DI 1 milik Pemprov NTB sepanjang 2.500 Meter, DI 2 1.500 Meter, DI 3 1.300 Meter dan DI 4 1.000 Meter. Sama, kondisinya (DI milik pemprov NTB) masih 60 persen baik,” ucapnya.

Dengan kondisi jaringan irigasi disemua DI di KSB, dia berharap Pemprov NTB serius menagani asset yang ada di KSB pada tahun anggaran 2019 mendatang. Karena sarana milik Pemprov itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat KSB.

Selain pembangunan jaringan irigasi baru, jaringan irigasi yang ada saat ini perlu diperbaiki secara serius. Terutama mengurangi tingkat sedimentasi jaringan irigasi, seperti di DI Kalimantong.(EZ/*)

iklan

Komentar