KabarNTB, Sumbawa – Sebanyak tujuh orang warga Kabupaten Sumbawa yang sempat terjebak peristiwa kerusuhan di Wamena Papua, akhirnya tiba di kampung halaman mereka, pada Jum’at pagi 4 Oktober 2019.
Ketujuh orang tersebut terdiri dari orang dewasa, satu bayi dan dua orang anak-anak. Tiba di Bandara Sultan Kaharuddin dari Ngurah Ray, Bali, mereka langsung dibawa menuju kantor Bupati Sumbawa. Bupati HM Husni Djibril, yang telah menunggu di ruang kerjanya, langsung merangkul hangat warga dimaksud.
Dalam sambutan lepasnya, Bupati menyampaikan Pemerintah Daerah langsung melakukan upaya evakuasi ketika mengetahui ada masyarakat Sumbawa yang terjebak di Wamena.
Bupati mengaku terkesima ketika mengetahui warga Sumbawa yang berada di Wamena sudah tidak memiliki apa-apa lagi yang bisa diselamatkan kecuali anak dan istrinya. Ini yang membuatnya langsung berkoordinasi dan minta tolong kepada Dandim 1702/ Wamena agar bisa segera mengevakuasi warga Sumbawa ke tempat yang lebih aman yaitu di Jayapura.
“Begitu dapat telepon dan mendapat laporan dari Kadis Kominfotik, saya langsung berkoordinasi dengan Kadis Sosial. Begitu disebut ada bayi, saya langsung mengambil langkah dan tindakan untuk segera melakukan evakuasi,” ungkapnya.
“Bukan berarti kita abai dengan yang lain, sebenarnya mereka harus menunggu dengan sembilan orang yang lainnya. Tetapi kalau terlambat datang, bayi ini akan terganggu. Karena saya merasa khawatir dan kasihan dengan kondisi bayi tersebut, sehingga mengambil langkah bayi ini harus segera kita selamatkan. Syukur Alhamdulillah masih sehat, ini semua karena ijin Allah yang diberikan kepada mereka sehingga selamat,” urainya.
Diakhir sambutannya Bupati berharap agar warga yang baru tiba atau warga Sumbawa yang berada di Wamena maupun Papua secara umum untuk tidak memiliki perasaan dendam terhadap peristiwa yang telah terjadi dan mensongsong masa depan yang lebih baik.
“Saya sampaikan kepada adik-adik jangan dendam, karena itu memang peristiwa yang tidak disangka-sangka dan direncanakan. Kalaupun itu direncanakan adalah hak mereka, tetap yang paling terpenting kita telah selamat, syukuri itu. Hal yang terjadi di belakang itu jangan lagi diingat-ingat dan lupakan semuanya, kemudian songsong masa depan yang lebih baik,” tutup Bupati.(JK)
Komentar