Antisipasi Bencana, Kodim 1607/Sumbawa Gelar Rakor dengan BMKG dan BPBD

KabarNTB, Sumbawa – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Sumbawa menyebut hingga Oktober 2018 kondisi cuaca berada pada kondisi EL NINO WATCH dan diprdiksi pada November 2018 hingga Maret 2019 berada pada kondisi EL NINO Lemah-moderate (sedang).

Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun BMKG Kabupaten Sumbawa, Denny Agus S.Tr dalam rapat koordinasi penanganan dan penaggulangan bencana yang dilaksanakan Kodim 1607/Sumbawa, Kamis 22 Nopember 2018.

Untuk curah hujan, dijelaskan Deny, bulan Oktober 2018 berkisar 0-100 mm/bulan, dengan sifat hujan bawah normal. Dan Secara umum, perkiraan awal musim hujan 2018-2019 di wilayah NTB akan terjadi pada November I – Desember III 2018 sebanyak 2 zom (9,5%) dan masuk di bulan November 19 zom (90,5%).

Pada bulan desember dengan sifat hujan secara umum diperkirakan 81% normal dan 19% bawah normal perbandingan perkiraan awal musim 2018-19 terhadap rata ratanya diperkirakan 90% mundur dan 10% sama khususnya di kabupaten Sumbawa perkiraan awal musim hujan akan terjadi pada Desember I- Desember III 2018.

“Prakiraan curah hujan di bulan Desember 2018 berkisar 100 – 400 mm/bulan dengan sifat hujan normal – bawah normal (N), bulan januari, 2019 berkisar 200 – 400 mm/dengan sifat hujan umumnya normal – bawah normal (AN), bulan februari 2019 berkisar 51- 400 denga sifat hujan umumnya (N),” jelasnya.

Rakor tersebut dihadiri seluruh dinas dan Instansi terkait serta organisasi kemanusiaan yang ada di Kabupaten Sumbawa, dipimpin langsung Kasdim 1607 Sumbawa Mayor Arh Huwairy.

Perwakilan BPBD kabupaten Sumbawa Ahmad memaparkan, berdasarkan Indeks resiko bencana di kabupaten Sumbawa, 46 persen berpotensi lebih tinggi di bandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

“Sementara kecamatan yang rawan bencana banjir adalah kecamatan Sumbawa, Moyo utara, Labuan badas, Lenangguar, Moyo hulu dan kecamatan Alas. Yang paling penting kordinasi dengan baik antara instansi terkait agar bisa berjalan dengan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.

Pasi Ops Kodim 1607 Sumbawa, Kapten Inf Triono Budi memaparkan langkah – langkah cepat yang perlu dilakukan dalam penangulangan bencana, yakni mendirikan fasilitas untuk pengungsi, inventarisir tenda dan alat pendukung lainnya agar segera di drop ke lokasi bencana, pentingnya melaksanakan latihan penanggulangan bencana dengan semua steakholder terkait.

Sementara itu Kasdim 1607 Sumbawa Mayor Arh. Huwairy menekankan, agar setiap Instansi terkait mengirimkan data personil dan materil yang siap di gerakan dalam mengatasi bencana alam.

Kasdim juga menyinggung tentang pentingnya diterbitkan SK Bupati baik instansi maupun personil supaya memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan penanggulangan bencana alam.

“Sedangkan pendistribusian bantuan terhadap korban bencana alam dilakukan satu pintu yang di ketahui kepala pelaksana lapangan yang sudah di tunjuk,”.

“Informasi perkembangan cuaca dan curah hujan bersumber dari BMKG. Sedangkan BPBD melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan dan penanggulangan bencana untuk mencegah kerugian yang lebih besar,” demikian Kasdim.(JK)

iklan

Komentar