Bupati KSB dan Tokoh Budaya Sambut Sang Maestro

Sumbawa Barat, KabarNTB – Perkembangan kebudayaan sangat mempengaruhi peradaban suatu wilayah. Tak terkecuali dengan Sumbawa Barat yang cukup banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai seni dan budaya. Atas hal tersebut, Bupati KSB, Kyai Zul, memberikan penghargaan kepada seorang seniman, Mustakim Biawan, yang telah berjasa melahirkan karya sebuah lagu Hymne dan Mars KSB.

Bupati lalu menggelar perjamuan malam untuk Musbiawan bersama dengan tokoh budaya, seniman, dan komunitas budaya di KSB pada Selasa (20/5). Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh insan pers lokal, regional, hingga nasional. Mustakim Biawan, yang juga sang maestro dan budayawan nasional, telah menghasilkan banyak karya, termasuk lagu Hymne dan Mars KSB. Dalam sambutannya, Bupati KSB mengatakan bahwa Hymne KSB sangat syahdu dan bagus. Bahkan lagunya di-aransemen oleh Purwacaraka.

“Dengan seni dan keindahan, kita berharap agar jangan sampai kita kehilangan sensitivitas. Di akhir masa jabatan, kejadian yang terjadi dan berujung pada kerusuhan menambah pengetahuan dan pengalaman bagi saya, untuk harus menangani hal ini”, tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyatakan bahwa masih memiliki tanggungan terhadap seniman, budayawan, dan pegiat serta pecinta seni budaya di KSB karena belum membangun gedung seni atau pertunjukan.

Nantinya, gedung itu bisa berguna sebagai ruang untuk mengadakan pentas seni, sendratari, live music, dan tentunya menjadi basis kantong budaya di KSB. Namun, Bupati menginginkan agar sebelum meninggalkan Graha Fitrah, bisa meresmikan Rumah Sakit dan Bandara Sekongkang.

“Mari kita persilahkan bintang kita malam ini, Mustakim Biawan, menyampaikan sambutannya, sebagai orang yang telah berjasa menciptakan Hymne KSB, yang semoga abadi selama-lamanya”, lanjutnya. Sebelum Musbiawan, menyampaikan semacam orasi, Kapolres KSB, AKBP Teddy Sendyawan Syarif, melaporkan beberapa hal terkait perkembangan terakhir dari kondisi KSB.

Di depan tokoh budaya, seniman, dan insan pers, dia meminta maaf atas rentetan kejadian yang menyebabkan keresahan berkepanjangan bagi warga KSB. Dia juga mengakui adanya kelalaian dari pihak kepolisian atas penanganan kasus yang terjadi.

Saat ini, pihak kepolisian tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk pelaku penembakan, dan melakukan pembersihan bekas kerusuhan. Kapolres juga berharap agar semua elemen bisa membawa pesan kedamaian dan kesejukan bagi bumi Pariri Lema Bariri.

Panggung pun diserahkan pada Musbiawan, seorang maestro seni yang mendapatkan penghargaan dari Kabupaten Sumbawa Barat karena jasa dan karyanya. Dalam orasi kebudayaannya, Musbiawan banyak menyelipkan “joke” cerdas dan membuat suasana ruangan terasa akrab.

Dia mengingatkan bahwa kebudayaan sebagai sebuah kesepakatan bersama untuk menciptakan harmoni dalam hidup. Selain hal yang terkait dengan kebudayaan, Musbiawan juga menyampaikan pesan kehidupan agar kita tak menyepelekan orang lain. Pertemuan malam itu ditutup dengan sedikit dialog seputar perkembangan kondisi di KSB.

Tokoh masyarakat dan tokoh agama mengharapkan setiap elemen terutama kepolisian bisa segera bertindak untuk menciptakan kondusivitas wilayah, termasuk penegakan hukum atas kasus yang terjadi. Di akhir pertemuan, Bupati menyampaikan rencana untuk membentuk Tim Independen Pencari fakta, agar kita bisa mengawal bersama hingga tuntas. (Nh)

iklan

Komentar