Ini Kata Dua Tokoh Politik NTB tentang ‘Gerakan Rebut Palu’

KabarNTB, Sumbawa Barat – Dua tokoh politik NTB, Nurdin Ranggabarani dan Fud Syaifuddin, masing-masing punya pandangan yang menarik dalam mendefinisikan ‘Gerakan Rebut Palu’ – tagline gerakan pemenangan DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumbawa Barat pada Pemilu 2019 mendatang.

Berbicara dihadapan para pengurus, kader dan simpatisan DPC PPP serta alim ulama, tokoh masyarakat dan komponen lainnya dalam acara berbuka puasa dan sholat taraweh bersama yang dirangkaikan dengan kegiatan musyawarah ranting (Musran) di ‘Bale Rakyat’ DPC PPP KSB, Kamis malam 22 Juni 2017 lalu, kedua tokoh tersebut memuji ‘Gerakan Rebut Palu’ sebagai satu-satunya dan hanya ada di KSB sebagai gerakan konsidasi pemenangan yang dicanangkan Partai Politik.

Wakil Ketua DPW PPP NTB, Nurdin Ranggabarani, bahkan menyatakan ‘Gerakan Rebut Palu’ sebagai ajakan perang terbuka dari DPC PPP KSB terhadap parpol-parpol lain di daerah ini. Dalam sejarah partai politik di Indonesia, bahkan negara-negara didunia, ajakan perang terbuka seperti ini jarang, bahkan tidak pernah terjadi.

Fud Syaifuddin – Nurdin Ranggabarani

Menurutnya, dibutuhkan keberanian luar biasa untuk mencetuskan ajakan perang terbuka jauh-jauh hari sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh DPC PPP KSB lewat Gerakan Rebut Palu. Pencanangan gerakan itu musthil jika PPP KSB tidak dinahkodai oleh pemimpin yang konsistens, punya prinsip kuat, mumpuni sekaligus berani.

 

“Ada ungkapan ‘saya lebih takut kawanan domba yang dipimpin seekor singa, daripada kawanan singa dipimpin oleh seekor domba’. Gerakan Rebut Palu menunjukkan PPP di KSB saat ini , tidak hanya dipimpin oleh ‘singa’ tapi kawanan yang dipimpinya juga adalah gerombolan ‘singa’ yang siap setiap saat untuk bertarung,”  ungkapnya memuji Ketua DPC dan para kader serta simpatisan DPC PPP KSB.

Menurutnya, ‘Gerakan Rebut Palu’ mengandung makna yang sangat luas dan berkaitan sangat erat dengan  program pembangunan berbasis gotong royong yang dicanangkan Pemda KSB. Gerakan yang kian menjadi perbincangan di kancah politik lokal KSB dan NTB itu bermakna ajakan untuk bersatu, bergerak dan bekerja bersama dalam semangat gotong royong untuk mencapai tujuan bersama yakni kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Di era demokrasi saat ini, kata Nurdin, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat tidak lepas dari peran kekuasaan dan kekuasaan hanya bisa didapat lewat Pemilu. Karenanya Pemilu sesungguhnya adalah momentum bergotong royong bagi seluruh masyarakat untuk  merebut kekuasaan lewat partai politik atau calon pemimpin yang didukung.

“Partai ini ibarat perahu yang akan kita tumpangi untuk suatu tujuan. Agar bisa muat banyak penumpang dan barang, maka kita harus membangun perahu yang besar. Kalau ingin maju dan kepentingan rakyat diakomodir, maka kita harus bergotong royong di Pemilu nanti dengan mencoblos PPP dan calon pemimpin yang diusung PPP,” ajak, Politisi yang merupakan calon wakil gubernur yang akan diusung DPW PPP NTB di Pilgub 2018 mendatang.

Sementara Fud Syaifuddin, mengindentikkan Gerakan Rebut Palu sebagai  implementasi dari Firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Ar Ra’d ayat 11 yang berarti “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “.

Menurutnya, ber-partai politik, bukan sekedar untuk memilih anggota DPRD,  bupati , memilih gubernur atau memilih presiden, tapi yang paling penting adalah untuk mempererat tali persaudaran dan menyatukan perbedaan agar setiap komponen berada dalam shaf yang sama untuk menegakkan kebenaran dan mencapai kemajuan bersama.

“Yang bisa kita petik dari Surat Ar Ra’d ayat 11 itu adalah bergerak dan berbuat dan itu sesuai dengan semangat  Gerakan Rebut Palu. Kalau ingin memimpin harus direbut, kalau ingin merubah ya harus berbuat. Jangan duduk diam lalu ingin merebut palu ya tidak bisa, karena banyak orang yang menginginkannya juga. Allah sudah jelas menggariskan, siapa yang berbuat pasti akan mendapatkan hasilnya,” urai politisi yang juga Wakil Bupati Sumbawa Barat itu.

Fud mengaku salut atas kekompakan dan kerja keras para kader dan simpatisan PPP KSB dalam melaksanakan konsolidasi. Meskipun banyak rintangan dan kesulitan namun gerakan konsolidasi yang dibangun mampu menghilangkan sumbatan – sumbatan dalam keran demokrasi dan membuka cakrawala berfikir dan memberi pencerahan kepada masyarakat tentang makna dan tujuan berpartai politik.

“Saya melihat realitas hari ini, diantara seluruh partai yang ada, PPP yang paling dinamis dan nyata melakukan gerakan. Seluruh kader, dari pengurus sampai organisasi sayap semuanya bergerak. Ini sangat positif,” ucapnya.

Kepada para kader dan simpatisan DPC PPP KSB, Fud Syaifuddin berpesan bahwa  kunci tercapainya suatu tujuan adalah konsistensi ,kerja keras, saling mensupport dan memegang teguh prinsip.

“Ketika sudah memilih bergabung dengan PPP maka teruslah istiqomah, seberapapun besarnya rintangan, kesulitan, hadapi dan pegang teguh prinsip, karena inilah politik. Dalam politik itu ada proses seleksi dan siapa yang bersungguh-sungguh itulah yang akan sukses. Ingat proses tidak akan menghianati hasil,” pungkasnya.(EZ)

iklan

Komentar