Lomba ‘Pukul Tetangga’ Meriahkan HUT RI di Karang Bage Sumbawa

KabarNTB, Sumbawa – Bantaran Sungai Karang Bage, RW. 03 Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, berubah bersih asri dan semarak. Di lokasi tersebut kembali digelar berbagai lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-73 oleh remaja dan pemuda kreatif dan inovatif yang tergabung dalam Pustaka Pinggir Kali (PUPINKA).

Kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya digelar PUPINKA. Tahun lalu bertepatan dengan terbentuknya PUPINKA, juga digelar kegiatan serupa, melibatkan enam RT di tiga RW.

Tidak hanya anak-anak dan pemuda yang menjadi peserta, tapi juga ibu-ibu bahkan orang tua yang sudah lanjut usia. Tak heran jika lomba bertajuk “Family Competition” yang diselenggarakan sejak 15 Agustus dan berakhir 19 Agustus itu berlangsung seru dan kocak.

Seru, Ibu-ibu berpartisipasi dalam Lomba Pukul Tetangga salah satu lomba memperingati HUT RI ke 73 yang diselenggarakan PUPINKA Sumbawa

Untuk diketahui, kegiatan ini dibuka secara resmi Camat Sumbawa Hikmawan, dihadiri Anggota DPRD Provinsi NTB H Burhanuddin Jafar Salam, Camat Lantung Iwan Sofian, Lurah Bugis Nasrullah, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta para donatur.

Penanggung Jawab Kegiatan, Julyadi didampingi Ketua Panitia, Zainul Fahmi mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan rasa cinta tanah air dan mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan perjuangan kemerdekaan RI.

“Ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah dan rasa gembira dalam menyambut HUT RI. Melalui kegiatan ini diharapkan semakin mempererat tali silaturrahim antar sesama warga Kelurahan Bugis, meningkatkan semangat juang di antara anak-anak, pemuda dan orang tua. Selain itu memupuk semangat kebangsaan generasi muda untuk menghadapi tantangan global,” urainya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak termasuk para donatur yang telah menyukseskan kegiatan tersebut. Yadi—sapaan akrabnya berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan lebih ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas.

Ada beberapa mata lomba dalam kegiatan ini. Yakni Lomba Nenek Gayung, Pukul Tetangga, Gojek Tuyul, Makan Kerupuk, Balap Kelereng, Tarik Tambang, Takraw, Cerdas Cermat, Pidato dan Puisi Kemerdekaan.

Yang tak kalah serunya adalah Lomba Terong Estafet. Lomba ini khusus diikuti ibu-ibu rumah tangga. Masing-masing regu terdiri dari empat orang yang berdiri secara paralel. Satu orang mengawalinya dengan membawa buah terong ungu. Terong itu dijepit menggunakan selangkangan lalu berjalan sambil berjoget, selanjutnya diserahkan kepada temannya yang menerimanya juga dengan jepitan selangkangan.

Terakhir, terong itu dimasukkan (tanpa menggunakan tangan) ke dalam ember yang disediakan panitia di garish finish. Regu yang bisa memasukkan terong terbanyak di dalam ember itulah pemenangnya. Perlombaan ini paling seru disamping lomba pukul tetangga (duduk di atas bambu yang berada di atas sungai lalu saling pukul bantal).

Tokoh Pemuda setempat, Heru Kalbuadi menyatakan salut dengan para remaja dan pemuda yang tergabung di dalam PUPINKA. Meski masih seumur jagung, tapi PUPINKA terus berkreasi memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Mengawali dengan mendirikan taman bacaan dalam rangka menarik minat baca anak-anak, juga sebagai wadah untuk mengakomodir anak-anak putus sekolah, buta aksara dan buta baca Al-Qur’an, serta korban narkoba, komix dan tramadol.

Semua itu dilakukan PUPINKA secara sukarela tanpa pamrih. Semua yang tergabung dalam Pupinka adalah remaja dan para pemuda dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Mereka terpanggil untuk merubah pola pikir dan karakter masyarakat dan lingkungan setempat yang selama ini bercitra negative.

“Alhamdulillah, sedikit demi sedikit, secara bertahap sudah ada perubahan,” demikian Heru.(JK)

iklan

Komentar