Masuk Nominasi, Dewan Juri ISTA 2019 Kunjungi Kawasan Pantai Jelenga KSB

KabarNTB, Sumbawa Barat – Tim Juri dari Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 Kementerian Pariwisata, melakukan kunjungan lapangan ke kawasan Pantai Jelenga, Desa Beru Kecamatan Jereweh, Kamis 25 Juli 2019.

Kunjungan lapangan Tim Juri ini tindaklanjut hasil penilaian Desk Evaluation dan Rapat Dewan Juri Tahun 2019, dimana Kementerian Pariwisata telah menetapkan Destinasi kawasan Pantai Jelenga yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alam Asri sebagai salah satu nominasi dalam ajang penghargaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia ini.

Tim Juri yang beranggotakan tiga orang dipimpin Ketua Tim Juri ISTA 2019 Prof Jatna Supriatna, Ph.D dan asesor Drs Djamang Ludiro, M.Si serta seorang staf Sekretariat Kemenpar Rudi Wahono.

Kedatangan tim juri disambut oleh HA Malik Nurdin, Asisten Administrasi Umum dan Aparatur Setda Sumbawa Barat yang mewakili Bupati, Syarafuddin Jarot – Senior Manager Social Responsibility (SR) PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Camat Jereweh dan para tokoh masyarakat dan pelaku pariwisata di Desa Beru.

M Syahril Kepala Desa Beru, dalam sambutannya berharap destinasi wisata di desanya dapat menjadi pemenang penghargaan ISTA agar menjadi motivasi semua pihak untuk memajukan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi di Desa Beru.

Sedangkan HA Malik Nurdin, menyampaikan bahwa Kabupaten Sumbawa Barat tengah berbenah untuk membangun kemajuan daerah di segala bidang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dewan Juri ISTA 2019, bersama Asisten Administrasi Umum dan Aparatur Setda KSB, Senior Manajer SR PTAMNT dan Ketua Pokdarwis Alam Asri berfose di Pantai Jelenga

“Dalam rangka percepatan pembangunan dan pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah merbitkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong-Royong (PDPGR). Perda ini mengamanatkan adanya pembentukan agen-agen yang menjadi motor penggerak pembangunan termasuk di bidang pariwisata,” urainya.

Sebagai kelanjutan program PDPGR, Pemerintah Daerah, sambung HA Malik, juga tengah berjuang merealisasikan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

“Program ini sangat mendukung pengembangan pariwisata karena dapat mewujudkan kebersihan lingkungan sebagai salah satu komponen sapta pesona wisata,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Tim Juri ISTA 2019, Prof Jatna Supriatna, menyampaikan kedatangan timnya untuk menilai destinasi yang diusulkan oleh Konsorsium Pengembangan Destinasi Pantai Jelenga yang terdiri dari Pokdarwis Alam Asri, Pokmaswas Batu Layar, Pemerintah Desa Beru Kecamatan Jereweh dan Lembaga Riset dan Pengembangan Desa (RIPED).

Prof Jatna juga menyampaikan bahwa keputusan untuk memilih usulan Pokdarwis Alam Asri untuk dikunjungi lebih karena statusnya sebagai frontier atau perintis dalam membangun pariwisata secara berkelanjutan.

Karena pariwisata tidak bisa dinilai dari hasil akhir, tapi mempertimbangkan proses dan semangat pengelolanya dalam membangun destinasi.

“Kami sangat gembira di Sumbawa Barat ini ada satu perusahaan yang mendukung pengembang pariwisata berkelanjutan seperti PT Amman Mineral Nusa Tenggara,”.

“Ini merupakan praktek yang baik tentang peran sector pertambangan dalam membangun perekonomian masyarakat,” imbuh Dosen Universitas Indonesia itu.

Ia mengatakan, keberhasilan Pokdarwis Alam Asri masuk dalam 37 nominasi ISTA 2019 sudah sangat bagus, karena mampu menyisihkan sekitar 300 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.

“Kalau kita melihat hasil, maka pasti kami memilih Bali sebagai destinasi yang kami visitasi karena sudah sangat maju. Tapi semangat Pokdarwis sebagai frontier kami nilai sangat menarik,” sambungnya.

Acara penyambutan tim diakhiri dengan pemaparan Jibrata Utama Arsyah (Ketua Pokdarwis Alam Asri Jelenga). Dalam pemaparannya Jibrata menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Tim Juri ISTA yang telah menetapkan Jelenga sebagai salah satu nominasi ISTA.

Menurutnya, keikutsertaan Pokdarwis bersama konsorsium dalam ajang ISTA ini semata untuk terus belajar dan menumbuhkan semangat untuk terus mengembangkan sektor pariwisata.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pengembangan pariwisata di Jelenga terutama kepada masyarakat dan PT AMNT dan Dinas Pariwisata yang telah memberikan perhatian dan dukungan pembinaan,” sebutnya.

Setelah sesi penyambutan, acara dilanjutkan dengan wawancara dengan seluruh stakeholder yang mempunyai peran dalam pengembangan pariwisata. Hadir dalam sesi wawancara tersebut semua organisasi anggota konsorsium, perwakilan Bappeda, BPBD, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Pertanahan Nasional, Dinas Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas PU, Dinas Kominfo dan perwakilan PT AMNT.

ISTA merupakan penghargaan dari Kementerian Pariwisata untuk destinasi yang telah menerapkan sistem pariwisata berkelanjutan. Ajang ISTA diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata untuk ketiga kalinya pada tahun ini dan terbuka untuk seluruh pengelola destinasi Pariwisata baik pengelola kawasan, agen travel, penyedia jasa, yayasan, maupun masyarakat lokal.

Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa ISTA dilaksanakan bukan sebagai kompetisi untuk membandingkan antar destinasi/daya tarik wisatawan/bisnis pariwisata, akan tetapi untuk memotivasi destinasi lainnya agar dapat meningkatkan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Selain itu, ajang ISTA ini juga dibuat untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta para pelaku pariwisata mengenai Kegiatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan serta memberikan apresiasi kepada destinasi-destinasi yang telah menerapkan prinsip Pariwisata berkelanjutan.

Para Pemenang ISTA nantinya akan diumumkan pada malam penganugerahan yang berlangsung pada 27 September 2019 untuk memenangkan hadiah dengan total 1 Miliar dan akan diajukan pada ajang penghargaan serupa di tingkat ASEAN, yaitu ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA).

Pokdarwis “Alam Asri” berkonsorsium dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) “Batu Layar” Jelenga, Pemerintah Desa Beru Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat dan Lembaga Riset dan Pengembangan Desa (RIPED) megikuti ajang pemberian penghargaan tahunan Kementerian Pariwisata yang telah digelar sejak bulan Mei 2019 lalu.(Zal)

iklan

Komentar