KabarNTB, Sumbawa Barat – Hingga sesi ketiga pada hari keempat pelaksanaan Tes SKD Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemda KSB, Ahad 4 Nopember 2018, baru dua peserta tes yang berhasil mencapai nilai passing grade.
Kedua peserta itu masing-masing Dami Harlisa untuk formasi guru Matematika dan Muhammad Haerul Patoni untuk formasi guru kelas.
Dami berhasil meraih nilai 100 dari 75 nilai ambang batas (passing grade) di Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), meraih nilai 85 dari nilai ambang batas 80 di Tes Intelegensia Umum (TIU) dan meraih nilai 150 dari nilai ambang batas 143 di Tes Kepribadian (TKP). Ia meraih total nilai 335.
Sedangkan Muhammad Haerul Patoni meriah nilai TWK 75, TIU 80, TKP 148 dengan total 303.
Kedua peserta yang berhasil lolos passing grade ini mengikuti tes pada hari ketiga, Sabtu 3 Nopember 2018.
Sejak dimulai pada 1 Nopember lalu, total jumlah peserta yang terjadwal mengikuti tes sebanyak 960 orang. Per hari tes dilaksanakan 4 sesi dan setiap sesi diisi oleh 60 peserta. Tetapi tidak semua peserta pada setiap sesi hadir.
“Sejak hari pertama sampai hari keempat ini ada saja 2 hingga 3 orang peserta di setiap sesi yang tidak hadir ikut tes,” ungkap salah seorang panitia di Gedung Computer Asisted Test (CAT) Kompleks Kemutar Telu Centre (KTC), Ahad sore.
Rata-rata peserta yang dimintai tanggapan di lokasi tes, mengaku kesulitan mengisi soal karena materi soal yang panjang dan waktu yang terbatas. Setiap sesi diberikan waktu 90 menit dengan jumlah soal 100 terdiri dari soal TWK, TIU dan TKP.
Mahrip salah satu peserta yang telah mengikuti tes pada sesi kedua Ahad siang, juga mengatakan hal serupa.
“Soalnya panjang, jadi kita kehabisan waktu untuk membaca. Jadinya kurang maksimal,” ujar dia.
Mahrip sendiri meraih nilai sempurna (100) untuk TWK. Namun di TIU ia hanya mampu meraih nilai 55 (kurang 30 untuk mencapai passing grade) dan meraih nilai 135 (kurang 8 untuk mencapai passing grade) di soal TKP.
Total jumlah peserta tes CPNS yang dinyatakan lulus administrasi di KSB sebanyak 2.345 orang. Sementara formasi yang dibutuhkan sebanyak 238 orang. Namun dari jumlah kuota tersebut, 12 kuota diantaranya yang merupakan kuota khusus tenaga honorer kategori dua (K2) dipastikan tidak terisi karena tidak satupun K2 di KsB yang melamar.
“Khusus untuk kuota K2 ini tidak bisa dialihkan ke pelamar umum. Jadi kalau tidak ada yang melamar maka dipastikan kuotanya tidak akan terisi,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) KSB, HA Malik Nurdin, Senin 15 oktober lalu.(EZ)
Komentar