Tahun Ini Nilai Rata – Rata UN di NTB Turun

KabarNTB, Mataram – Nampaknya harus lebih sabar. Apa yang menjadi harapan Pemerintah Provinsi NTB untuk dapat masuk pada 10 besar nilai rata – rata Ujian Nasional SMA/SMK/MA secara nasional belum terlealisasi.

Betapa tidak, nilai rata-rata hasil UN dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada dilingkup NTB menurun ditahun ini bila dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan itu terjadi terutama pada dua jurusan yakni meliputi IPA dan IPS.

Seperti diungkapkan H Syukron selaku Ketua Panitia UN Provinsi NTB, jika melihat data UN Tahun Ajaran 2016/2017, jenjang SMA jurusan IPA nilai rata-ratanya mencapai 270.09. Sedangkan di Tahun Ajaran 2017/2018 ini turun menjadi 258.02.

Tak hanya itu sambungnya, peraihan nilai rata-rata UN juga terjadi penurunan pada jurusan IPS. Ditahun 2016/2017 nilai rata-rata mampu mencapai 253.25, namun ditahun 2017/2018 ini menurun menjadi 240.24.

Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin saat meninjau pelaksanaan UN beberapa waktu lalu

“Hanya nilai rata rata Jurusan Bahasa saja yang ada sedikit peningkatan. Berbeda dengan jurusan IPA dan IPS, kita justru mengalami penurunan,” ujar Syukron kepada media ini saat ditemui diruang kerjanya, Kamis 3 Mei 2018 di Mataram.

Lebih lanjut dikatakan Syukron yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Dikbud Provinsi NTB ini, bahwa penurunan tidak hanya terjadi pada jenjang SMK. Dimana hal itu dibuktikan lewat data nilai rata rata tahun lalu dengan tahun ini. Yakni pada tahun 2016/2017, jenjang SMK meraih nilai rata-rata sebesar 186.86. Sementara hasil UN tahun 2017/2018, jenjang SMK secara umum mengalami penurunan, karena nilainya hanya mendapat 153.44.

Penurunan drastis yang terjadi tahun ini tambah pria yang dikenal sangat ramah dan humoris ini, ditengarai oleh beberapa hal, diantaranya disebabkan oleh faktor manajemen sekolah, kualitas Guru, ketekunan siswa dan sejenisnya.

Beberapa faktor inilah yang disebutnya menjadi permasalahan serius pada proses UN tahun ini. Belum juga ditambah dengan adanya beberapa jenis soal yang dianggap relatif sulit oleh sebagian besar sekolah yang ada di NTB, bahkan menjadi keluhan yang menasional.

“Banyak faktor yang buat kita alami penurunan, makanya kita akan lakukan evaluasi secara menyeluruh tahun ini,” demikian H Syukron.

iklan

Komentar