TGB Ajak GPII Jadi Penggerak Utama Perubahan Sosial

KabarNTB, Mataram – Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang – TGB) mengajak Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) untuk mengambil peran sebagai penggerak utama perubahan sosial (social engineering) menuju Indonesia yang maju, sejahtera, adil dan makmur.

Sebagai penggerak perubahan sosial, kata Gubernur, GPII harus memiliki dua hal yang utama. Pertama, harus memiliki semangat kebersamaan dan selalu bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan bersama. Kedua, GPII juga harus memiliki iman dan taqwa yang kokoh sebagai nilai yang paling mendasar bagi seorang manusia.

“Yakni pengamalan nilai-nilai dasar Islam, dalam kehidupan nyata sehari-hari, baik sebagai peribadi maupun sebagai warganegara dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini,” ujar Gubernur saat membuka Muktamar ke-13 GPII di Aula Asrama Haji NTB Kota Mataram, Senin 27 Nopember 2017.

Di Muktamar yang dihadiri juga Ketua DPD RI, Farouk Muhammad, Kapolda NTB, Brigjen Firly, M. Si, Danlanal Mataram, Danlanud Rembiga serta sejumlah tokoh pemuda lainnya tersebut, Gubernur TGB menegaskan, suatu perjuangan akan mencapai kesuksesan apabila ada orang-orang yang setia pada cita-cita itu.

“Cita-cita boleh saja hebat. Teori dari semua jalinan argumentasinya sudah tepat, mulai dari hulu sampai hilir sangat konsisten dan logis. Tapi kalau cita-cita hebat ini, kalau teori yang sempurna itu, tidak ada orang-orang yang mengikatkan hati mereka untuk melaksanakannya maka nilai-nilai itu hanya akan menjadi tulisan-tulisan belaka,” ujar TGB.

“Selama ada pemuda GPII yang ikhlas lahir bathin menjadikan Islam yes, dan NKRI yes, maka insya Allah GPII akan terus maju,” jelasnya.

Sebagai organisasi yang pernah mengalami pembredelan dalam sejarahnya, TGB meminta GPII untuk menjadikan sejarah tersebut sebagai sebuah pupuk dan pelajaran dalam perjuangan GPII. Sehingga, kedepan GPII akan semakin kokoh dan kuat dalam gerak langkah yang nyata, sistematis, terencana dengan visi misi yang dimiliki. Selain itu, GPII harus memiliki peran dalam menjaga kebhinekaan bangsa dan nilai-nilai baik yang ada didalam Pancasila dan UUD 45.

Didalam Pancasila dan pembukaan UUD 1945, kata TGB terdapat nilai – nilai kearifan masyarakat dan hal yang paling fundamental dalam kehidupan manusia

Yakni: Ketuhanan Yang Maha Esa. Gubernur berharap GPII harus bekerja keras untuk menjaga nilai-nilai itu, menjaga consensus-konsensus kebangsaan kita, yang tidak hanya diwujudkan dalam acara seremonial belaka, tetapi yang lebih penting adalah kerja-kerja yang terencana, bertahap dan terpadu untuk mewujudkan Indonesia yang gemilang di tahun 2045.

Menurut Gubernur, sebagai negara besar, dengan jumlah penduduk sekitar 258 juta jiwa dengan keragaman suku, bahasa daerah serta budaya, maka keragaman Indonesia tersebut dapat dijadikan modal sekaligus tantangan besar bagi seluruh anak bangsa.

“Sebagai modal besar, tentunya keberagaman itu harus tetap kita rawat melalui kerja dan gerakan-gerakan yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat,” ujarnya.

Karena Gerakan-gerakan tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, maka GPII sebagai anak kandung dari revolusi, seluruh anggotanya harus menunjukkan semangat yang diwujudkan dalam memperjuangkan nilai-nilai kebenaran.

“Semoga hal itu benar-benar terdapat dalam nafas perjuangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia”, harap TGB.(By)

iklan

Komentar