TGB : ‘Bicara Pemuda Adalah Bagaimana Berkontribusi Positif untuk Kepentingan Lebih Luas’

KabarNTB, Jakarta – Gubernur NTB yang juga ulama ahli tafsir Al Qur’an, TGH M Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang – TGB), menyatakan pemuda adalah sosok yang identik dengan ide-ide cemerlang dan selalu punya spirit kuat untuk berkontribusi bagi masyarakat, agama dan bangsa.

Karena itu, katanya, jika selama ini, ada oknum tertentu yang melempar wacana bahwa pemuda adalah sumber masalah, maka perlu diwaspadai.

“Jangan-jangan ini merupakan cara orang-orang yang tidak suka agar potensi pemuda yang ada daerah tertentu termajinalkan, sehingga pemuda-pemuda itu kehilangan kepercayaan,” ujar TGB saat menyampaikan tausiyah pada kegiatan Tablig Khusus Sumpah Pemuda di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangeran Selatan, Sabtu, 28 oktober 2017.

Menurut TGB, salah satu cara untuk mereduksi pandangan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut, adalah dengan senantiasa meningkatkan kemampuan pemuda dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengokohkan karakter yang baik.

Diiringi pula upaya upaya untuk menularkan kebaikan-kebaikan itu dalam rangka berkontribusi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat dan NKRI.

Kepada ratusan anak muda yang antusias mengikuti Tablig Akbar di hari Sumpah Pemuda itu,  mengajak seluruh pemuda untuk terus menguatkan dan mewujudkan komitmen dalam hal kebaikan.

“Menanamkan kebaikan pada diri sendiri dan selalu menularkan kebaikan-kebaikan itu kepada orang lain, adalah salah satu cara untuk menghargai diri pemuda itu sendiri,” jelasnya.

TGB menegaskan, hanya pada pundak pemuda- pemuda yang hebat dan generasi yang berkarakter baiklah yang akan mampu mengemban kewajiban dan tanggung jawab yang tinggi untuk mengawal keutuhan NKRI menjadi bangsa yang maju dan kuat. Karenanya, guna dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas, Ia berpesan kepada para pemuda agar terus mengasah diri dengan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan dan pengalaman serta skill yang tinggi disertai upaya mengokohkan karakter yang baik dan moralitas yang kuat.

Masyarakat, urainya, juga mesti memberikan kepercayaan kepada pemuda-pemuda hebat yang dimiliki negeri ini untuk berkontribusi, membangun masyarakat dan bangsa.

Lebih lanjut, TGB memaparkan,  ketika berbicara soal pemuda adalah berbicara soal bagaimana memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Karena dalam Islam, konsep pemuda selalu diletakkan pada posisi yang tinggi dan luas, mengingat peran dan kontribusinya pada agama. Sebagaimana peran pemuda-pemuda pada zaman Rasulullah SAW yang memperjuangkan tegaknya Agama Islam. Pemuda juga tidak identik dengan seberapa besar umur seseorang atau seberapa kecil umur yang melekat pada diri seseorang.

Bisa saja, umur yang lebih dewasa tidak memiliki obsesi individual dan yang ada dalam benaknya adalah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan. Atau bisa juga, umur yang lebih muda memiliki konsep yang matang serta mengorbankan waktu dan tenaga untuk berkontribus lebih bagi masyarakat.

“Pemuda sesungguhnya adalah bagaimana berkontribusi positif bagi kepentingan yang lebih luas,” pungkas tokoh yang baru terpilih sebagai Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu.(EZ)

Komentar