Wabup Loby Kemen PUPR untuk Revitalisasi Bendungan Kalimantong

KabarNTB, Jakarta – Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Permukiman dan Perumahan (PUPRPP) Amar Nurmansyah, menyambangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melobi bantuan bangunan infrastruktur di KSB, Kamis 13 Desember 2018.

Dalam kunjungan itu, Wabup dan Kadis PU bertemu Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Jarot Widyoko.

Wabup mengatakan, pertemuan tersebut untuk membahas pembangunan beronjong dan penahan sungai bendungan Kalimantong I di kecamatan Brang Rea dan Bendungan Kalimantong II di Kecamatan Brang Ene.

Wabup KSB, Fud Syaifuddin didampingi Kadis PUPRPP, Amar Nurmansyah saat bertemu Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Jarot Widyoko

“Saya menyempatkan diri ke Jakarta melanjutkan pembicaraan dengan PUPR soal (bendungan) Kalimantong,” ujar Wabup usai pertemuan.

Wabup menjelaskan, sebelumnya Kementerian PUPR sudah memberikan lampu hijau kepada Pemda KSB untuk membantu merevitalisasi kedua bendungan yang terletak di kecamatan Brang Rea dan Brang Ene itu.

Jadi dalam pertemuan itu dibahas kelanjutan program dimaksud. Wabup berharap bisa segera tuntas karena keberadaannya sangat urgent.

Menurutnya, untuk mempercepat pemenuhan infrastruktur daerah, Pemda tidak bisa hanya mengandalkan keuangan darah. Sebab beberapa infrastruktur membutuhkan biaya besar sementara di sisi lain, fungsinya sangat dibutuhkan masyarakat.

“Jadi Pemda KSB sengaja mencari sumber bantuan dari pusat untuk menalangi kegiatan revitalisasi kedua bendungan itu,”.

“Alhamdulillah untuk beberapa infrastruktur beberapa tahun terakhir kita sudah dapat bantuan pusat. Mudah-mudahan yang ini juga bisa dibantu sampai tuntas oleh PUPR,” imbuhnya.

Bendungan Kalimantong I dan II sendiri memang membutuhkan penanganan segera karena mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan kerusakan di beberapa bagian.

Salah satunya dinding aliran sungai, baik sumber air maupun aliran penyalurnya.
Sekarang ini, dinding sungai kedua bendungan terus mengalami pengikisan. Akibat pengikisan itu material tanah dan batuan dinding masuk ke aliran sungai sehingga terjadi pendangkalan aliran.

“Material yang masuk ke badan sungai menjadi sedimentasi dan membuat dangkal aliran. Akibatnya volume air yang mengalir sampai ke jaringan irigasi menyusut,” urainya.

Selain pembangunan beronjong Kalimantong I dan II, Wabup bersama Kadis PUPRPP, juga menyempatkan diri bertemu Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen Sumber Daya Air, Agung Djuhartono.

Dalam pertemuan itu dibahas terkait permohonan bantuan alat berat Pemda KSB kepada Kementerian PUPR. Alat berat itu untuk menunjang pembangunan infrastruktur di daerah.(EZ)

Komentar