Sumbawa, KabarNTB – ASEAN University Youth Summit (AUYS) 2016, berakhir Selasa (26/01/2016) malam di halaman Wisma Daerah Sumbawa, disemarakan dengan penampilkan para participant yang membawa dan menyuguhkan atraksi budaya dari Negara maupun tempat mereka berasal. Decak kagum dan tepuk tangan bergemuruh yang memadati halaman berkonsep open party tersebut.
Hadir dalam kegiatan yang dipusatkan di Wisma Daerah Sumbawa ini di antaranya Plt Bupati Sumbawa Drs H Rasyidi, Wakil Bupati terpilih Drs H Mahmud Abdullah, Kapolres AKBP Muhammad SIK, Wakil Ketua DPRD Drs A Rahman Alamudy SH M.Si, Ketua Dewan Penasehat UTS Dr H Zulkieflimansyah M.Sc, Rektor UTS Dr Arief Budi Wintarto M.Eng, Ketua KPU Sumbawa Syukri Rahmat S.Ag, para pimpinan SKPD dan semua peserta AUYS dari berbagai negara di ASEAN.
Diawali dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) salah satu delegasi Indonesia yang menampilkan Tari Wulan Pasatotang, berlanjut ke Thailand dengan Muay Thai Chaiya Traditional Dance yang disuguhkan Thaksin University. Kemudian Malaysia yang diwakili University Utara Malaysia (UUM) menampilkan Tari Tualang Tiga.
Filipina tak kalah menariknya menampilkan Janggay Folk Dance oleh De La Salle University Dasmarinas. Usai Filipina, kembali delegasi Indonesia. Kali ini dari Generasi Baru Indonesia (Genbi) NTB dengan menampilkan kesenian Prisaian yang merupakan budaya Suku Sasak. Rangsit University Thailand juga naik panggung, dengan Ying Thai Jai Ngarm Dance.
Setelah itu University Collage of Technology Sarawak, Malaysia, dengan Tarian Rampaian. Penampilan lainnya dari University Svan Dust University dengan Candle Dance (Thai Tradisional Dance).
Giliran Royal University of Laws and Economic tampil memikat dengan tarian budayanya. Partisipan dari Indonesia University Education yang menampilkan Sajak Sunda kolaborasi pencak silat. Penampilan penutup dari Bali Indonesia dengan Tari Kecak-nya.
Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Nurjihadi M.Si dalam closing statementnya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para peserta AUYS. Ia berharap mereka kembali lagi bersama keluarga, teman dan siapa saja dari negaranya masing-masing.
UTS selaku penyelenggara berusaha maksimal memberikan pengalaman yang tak terlupakan kepada para peserta sehingga dapat dikenang saat sudah kembali ke negaranya masing-masing.
“Meski universitas (UTS) masih baru, kami tetap melakukan segala sesuatu yang terbaik demi kelancaran kegiatan ini. Dan kita akan bertemu lagi tahun depan di Filipina,” cetusnya.
Sultan Sumbawa, Muhammad Kaharuddin IV, mengapresiasi terlaksananya kegiatan AUYS 2016 di Indonesia tepatnya Kabupaten Sumbawa. Apalagi kepercayaan penyelenggaraan dipercayakan kepada Universitas Teknologi Sumbawa sebagai perguruan tinggi yang masih relative muda tapi memiliki segudang prestasi dunia.
Kepercayaan dengan menjadi tuan rumah AUYS ini adalah penghargaan yang sungguh luar biasa. “Bagi Tau dan Tana Samawa, momentum AUYS bisa menjadi daya ungkit yang lebih kuat bagi pengembangan dan pembangunan Sumbawa ke depan,” ucapnya.
Sebelumnya Ketua Penasehat UTS, Dr H Zulkieflimansyah M.Sc saat membuka malam penutupan itu, memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) semua pihak harus mempersiapkan diri sehingga bisa bersaing.
Doktor Zul mengibaratkan seekor rusa dan harimau. Seekor rusa harus bangun pagi-pagi sekali. Selain itu dia juga harus bisa berlari daripada harimau yang tercepat di dalam hutan. Kalau tidak si rusa siap-siap menjadi mangsa harimau. Demikian juga dengan Harimau harus juga bangun lebih pagi lagi dan berlari lebih kencang dari pada rusa, kalau tidak dia akan kelaparan.
Ini diibaratkan seperti kondisi semua negara di ASEAN, ketika tidak mampu bersaing maka akan tertinggal dan tergilas dari negara-negara di luar ASEAN. Melalui momen AUYS diharapkan memberikan persiapan terhadap semua negara di ASEAN. (K-K)
Komentar