Petani Menjerit, Rumput Laut Kerta Sari Ludes Diserang Penyakit

KabarNTB, Sumbawa Barat – Para petani rumput laut di Desa Kerta Sari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, benar-benar tidak berdaya menghadapi serangan penyakit yang menyebabkan tanaman rumput laut di desa tersebut mati total.

Ya, bukan hanya tanaman untuk keperluan produksi, tananam untuk pembibitan rumput laut di desa tersebut juga habis sama sekali diserang penyakit. Praktis saat ini tidak kegiatan penanaman rumput laut di desa yang telah ditetapkan sebagai sentra pengembangan rumput laut di Kabupaten Sumbawa Barat itu.

lahan tanaman rumput laut

“Sejak dua bulan terakhir, sudah tidak ada rumput laut lagi yang ditanam masyarakat. Semua habis diserang penyakit, termasuk pembibitan. Jadi semua petani rumput laut sekarang menganggur,” ujar Tokoh Masyarakat Kerta Sari, Andi Laweng, kepada KabarNTB, Selasa, 14 Maret 2017.

Menurut Andi Laweng, serangan penyakit yang menyebabkan habisnya tanaman rumput laut di Kerta Sari sudah terjadi sejak akhir 2016 lalu dan terus berkembang semakin parah tanpa bisa dicegah.

Desa Kerta Sari yang dulunya setiap bulan selalu ramai oleh arus keluar masuk kendaraan pengangkut rumput laut, sekarang terlihat sepi. Disepanjang pantai yang menjadi lokasi budidaya, terlihat sepi. Hanya terlihat ris (tali pengikat rumput laut) yang dijemur.
Sebelum penyakit menyerang, dari total seluas 500 hektar lebih lahan tanaman rumput laut yang dikelola (200 hektar belum dikelola) setiap kali panen (sekitar 45 hari), petani rumput laut di desa tersebut bisa memproduksi 60 hingga 70 ton rumput laut dengan kualitas yang sudah diakui secara nasional.

“Lebih dari 80 persen dari sekitar 3.000 jiwa lebih penduduk desa kami adalah petani rumput laut. Kalau kondisi ini tidak segera disikapi, maka Kerta Sari yang beberapa tahun terakhir menjadi sentra produksi rumput laut berkualitas terbaik di Indonesia, hanya akan tinggal nama,” ungkap tokoh yang juga Anggota Komisi III DPRD Sumbawa Barat itu.

Andi Laweng menyatakan kondisi ini sudah dilaporkan ke pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

“Pak Bupati langsung tanggap dan telah memerintahkan agar DPK segera mencari bibit yang sesuai dengan karakteristik perairan Kerta Sari untuk membangkitkan Kerta Sari sebagai sentra rumput laut. Semoga DKP segera bisa menindaklanjuti,” tandasnya.(EZ)

Komentar