Final di KSB, Hari Jum’at Menteri ESDM Tinjau Lokasi Smelter AMNT

 

KabarNTB, Sumbawa Barat – Meski sempat diwarnai sikap ngotot DPRD Kabupaten Sumbawa, pembangunan smelter (fasilitas pengolahan dan pemurnian) hasil tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) final akan berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Smelter itu tepatnya akan berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk dan hanya berjarak beberapa kilo meter dari lokasi Tambang Batu Hijau. Dan tidak hanya lokasi yang telah ditetapkan, hari Jum’at, 28 April 2017 lusa, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan bersama Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Batu Hijau sekaligus meninjau kesiapan PTAMNT untuk membangun smelter tersebut.

Perihal kunjungan Menteri ESDM itu diungkapkan Wakil Bupati KSB, Fud Syaefuddin dihadapan pimpinan dan anggota serta masyarakat yang hadir dalam rapat paripurna DPRD KSB, Rabu 26 April siang.

Ilustrasi smelter

“Informasi yang kami terima Menteri ESDM bersama Gubernur akan datang ke Batu Hijau hari Jum’at lusa untuk melihat langsung kesiapan pembangunan smelter itu,” kata  Wabup, kepada KabarNTB usai paripurna.

Pemerintah, kata Wabup, berkepentingan agar smelter tersebut segera dibangun agar keberadaan tambang bisa memberikan azas manfaat lebih besar bagi masyarakat, khususnya di daerah penghasil.

“Menteri yang akan hadir bersama Gubernur, akan melihat langsung lokasi pembangunan (smelter) di Benete, juga menijau berbagai persiapan lainnya yang telah dilakukan PTAMNT. Kita berharap tidak ada kendala sehingga proses pembangunannya bisa segera berlangsung dan memberi manfaat untuk rakyat,” imbuh Wakil Bupati.

Sementara itu, Ketua DPRD KSB secara terpisah, menyatakan penetapan lokasi pembangunan fasilitas tersebut telah melalui proses pengkajian komprehensif oleh tim PTAMNT, tanpa keterlibatan pemerintah daerah maupun DPRD.

“Karena ini bisnis, tentu lokasi yang dipilih adalah lokasi yang paling menguntungkan dari berbagai aspek. Kebetulan lokasi yang ditetapkan adalah di Benete KSB,” katanya.

Ketua DPRD juga meminta semua pihak untuk legowo atas penetapan lokasi tersebut. Yang terpenting, menurutnya, pembangunan smelter di Pulau Sumbawa tentu akan membawa dampak positif tidak hanya bagi KSB, tetapi juga bagi kabupaten/kota lainnya. Mengingat nantinya smelter itu akan membutuhkan tenaga kerja ribuan orang.

“Bukan karena ada tendensi apa-apa (lokasi ditetapkan di Benete), tetapi murni atas hasil kajian secara ekonomis, teknis, sosilogis dan geografis oleh tim pengkajian PTAMNT. Jadi kami harap semua pihak menerima hal ini,” imbuh Nasir.(EZ)

Komentar