Kedatangan Menteri PUPR Bawa ‘Angin Segar’ untuk Pembiayaan Infrastruktur Bernilai Triliunan di KSB

KabarNTB, Sumbawa Barat – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, didampingi sejumlah Dirjen di Kementerian terkait dan kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 meninjau sejumlah proyek infrastruktur yang sedang dibangun di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Minggu 19 Nopember 2017.

Kedatangan Menteri PUPR dalam rangka peringatan Harlah KSB ke 14 (20 nopember) ini, juga membawa angin segar untuk kepastian pengalokasikan anggaran dari APBN untuk pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur bernilai triliunan rupiah yang sedang dilaksanakan ataupun yang telah diusulkan Pemda KSB.

Helicopter yang membawa Menteri Basuki, mendarat dihalaman depan Graha Fitrah (Kantor Bupati KSB) di KTC, Taliwang, sekitar pukul 11.00 wita dan disambut oleh Bupati HW Musyafirin, Wakil Bupati Fud Syaifuddin dan anggota FKPD.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bersama Bupati HW Musyafirin dan Wakil Bupati, Fud Syaifuddin saat meninjau proyek bendungan Bintang Bano, Minggu (19/11)

Usai makan siang, Menteri dan rombongan didampingi bupati dan wakil bupati, langsung bertolak menuju wilayah Telaga Bertong untuk meninjau lokasi jalan Telaga Bertong – Labuhan Kertasari yang telah diusulkan Pemda KSB ke Kementerian PUPR untuk dibiayai APBN 2018 senilai sekitar Rp 100 miliyar.
Ruas jalan dimaksud akan menjadi akses utama pengangkutan material batu bara dari pelabuhan Lalar Taliwang untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kertasari.

Dari Telaga Bertong, rombongan melanjutkan perjalanan ke Rawa Lebo’ Taliwang untuk meninjau proyek pembangunan sabuk pengaman rawa terluas di NTB itu yang akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 500 miliyar. Proyek itu dianggarkan dengan sistem tahun jamak (multi years) dan tahun 2017 ini (tahap awal sedang dikerjakan) Kementerian PUPR menganggarkan Rp 5 miliyar.

Dari Lebo’, Menteri dan rombongan menyempatkan diri meninjau proyek normalisasi sungai (pembangunan beronjong pengaman sungai) senilai Rp 20 miliyar yang sedang berjalan. Proyek ini merupakan milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 dan menjadi salah satu proyek pengendali banjir yang dicanangkan Pemda KSB.

Rombongan kemudian menuju lokasi pembangunan Bendungan Bintang Bano di Desa Bangkat Monteh kecamatan Brang Rea. Bendungan bernilai Rp 1,6 triliun itu merupakan salah satu proyek infrastruktur stategis nasional yang ditargetkan selesai dibangun pada 2019 mendatang. Tahun 2018 jaringan irigasi Bintang Bano senilai lebih dari Rp 250 miliyar akan mulai dikerjakan. Bendungan tersebut akan mengairi lahan seluas 6.000 hektar, sumber air bersih dengan debit 500 liter per detik juga pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Turun dari proyek Bendungan Bintang Bano, menteri dan rombongan mampir di Bendungan Kalimantong 2 di desa Bangkat Monteh.

Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin yang mendampingi, menyatakan Menteri PUPR memberi perhatian serius terhadap keberadaan bendungan tersebut yang menjadi penyanggah bendungan Bintang Bano. Bendungan Kalimantong 2 sendiri merupakan bendungan milik Pemerintah Provinsi NTB.

“Karena fungsinya yang sangat vital (sebagai penyanggah Bintang Bano), pak Menteri berjanji akan mengambil alih dan merenovasi bendungan tersebut. Renovasi itu nanti akan menjadi diskresi Menteri PUPR,” ujar Wabup.

Usai meninjau proyek – proyek dimaksud, Bupati dan Wabup mengajak menteri PUPR menyaksikan ‘Barapan Kebo (kerapan kerbau) yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Harlah KSB ke 14 di desa Sapugara Bree.

“Insya Allah kedatangan Pak Menteri hari ini akan membawa anugerah untuk rakyat Sumbawa Barat,” demikian Wabup Fud Syaifuddin.(EZ)

Komentar