Mengenal Sarief Saefulloh, Anak Pesantren yang Menjadi Vice President AMSA

 

Mataram, KabarNTB – Sosok pemuda yang satu ini mungkin belum banyak yang mengenal di Indonesia. Tetapi di kalangan aktifis pemuda Islam Asean, sosoknya sangat familiar.

Dia adalah Sarief Saefulloh, pemuda kelahiran 21 April 1992 ini, saat ini menjabat sebagai Vice President Asean Muslim Students Association (AMSA) – organisasi pelajar mahasiswa Islam Asean.

Sebelum terpilih menjadi Vice Presiden AMSA, Sarief yang merupakan putra asli Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, telah mengalami berbagai pasang surut dan kenyang pengalaman hidup, termasuk terbiasa hidup prihatin agar bisa melanjutkan pendidikan.

Sarief Saefulloh, Vice Presiden AMSA

Sarief Saefulloh, lahir dari keluarga sederhana, tidak memiliki harta melimpah,  tapi terdidik dari orang tua yang penuh kasih sayang. Ia mengaku terinspirasi dan selalu termotivasi dari perjuangan hidup kedua orangtuanya.

Semasa Sekolah Dasar hingga lulus pesantren di Persis 67, Benda, ia tak punya prestasi yang baik. Tapi hal itu tidak menyurutkannya untuk terus mencoba menjadi yang terbaik. Ia melanjutkan kuliah S1 di Universitas Islam Negeri SGD Bandung, mengambil jurusan Siyasah dan lulus dengan predikat Cumlaude.

Selama kuliah di dua tahun pertama, ia menjadi marbot (penunggu masjid). Ia juga sempat berjualan koran, gorengan hingga pakaian di lingkungan kampus. Perjuangannya untuk bisa melanjutkan kuliah itu, tidak membuatnya melupakan organisasi. Ia aktif menjadi aktifis berbagai organisasi kepemudaan.

Semasa kuliah ia pernah menjadi pemuda pelopor Kota Tasikmalaya untuk tampil ditingkat provinsi, menjadi ketua OKP didaerah hingga wasekjen KNPI. Di.lingkungan kampus, Ia juga terpilih menjadi Presiden Mahasiswa UIN SGD Bandung tahun 2014.

Berbagai jabatan ditingkat universitas dan daerah itu, tidak membuatnya lebih mudah dalam bergaul dengan aktifis di tingkat nasional. Ia aktif mengikuti berbagai aktifitas dan demontsrasi guna berkontribusi untuk perubahan bangsa. Pengalaman international ia cicipi dengan menjadi delegasi Summit II AMSA di Malaysia, Asean Youth Muslim Camp di Taiwan, China, dan event lainya seperti event kepemudaan di Jepang, Filipina, Turki dan lain-lain. Ia juga menjadi inisator sekaligus ketua Pelaksana Konfrensi Pemuda Asia Afrika tahun 2015, yang membawanya terpilih menjadi Vice President AMSA hingga hari ini.

Pria yang gemar membaca dan menulis ini menjadi Founder republikpemuda.com, situs berita online guna menampung karya tulisan para pemuda di tanah air,  prestasinya tidak surut begitu saja di tahun 2017 ia mendapatkan penghargaan sebagai pemuda berprestasi dari Walikota Tasikmalaya sekaligus meraih beasiswa S2 program pemuda berprestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga di Universitas Padjajaran Bandung.

Di umur yang masih muda, ia telah menikah dan dikarunai satu orang anak, gairahnya untuk menjadi pemimpin dinegeri ini sangat besar.

“Saya bercita-cita menjadi walikota tahun 2032 di Tasikmalaya dan 2045 menjadi Presiden Indonesia,” ungkapnya.

Dengan pengalaman dan prestasinya sebagai aktifis, Ia menyakini masih banyak pemuda yang lebih baik darinya.

Ia berharap pemuda tidak diam dan terninabobokan oleh jaman yang setiap detik berubah, pemuda harus berani melangkah untuk maju dan melakukan perubahan secara massif.

“Kita pemuda, kekuataan kita takkan terkalahkan oleh jaman dan kemajuan. Untuk itu, mari berkarya dan kobarkan peradaban pemuda, kita buktikan bahwa kita pemegang masa depan,” pungkasnya.(EZ)

Komentar