Dermaga Diperbaiki Dalam Ramadhan, KNPI KSB Sebut PTASDP Tidak Peka

KabarNTB, Sumbawa Barat – Aktifitas penyeberangan melalui pelabuhan Poto Tano – Kayangan dan sebaliknya mengalami gangguan dalam beberapa hari terakhir akibat perbaikan dermaga oleh PT ASDP.

Akibat perbaikan ini arus keluar masuk kapal ferry ke dermaga terpaksa diatur sedemikian rupa karena hanya satu dermaga yang difungsikan. Akibatnya proses bongkar muat menjadi sangat lama dan antrian kendaraan mengular hingga beberapa kilo meter keluar area pelabuhan.

Kondisi ini dikeluhkan oleh para penumpang karena harus kehilangan waktu berjam – jam. Umumnya penumpang menyesalkan pihak ASDP yang baru sekarang melakukan perbaikan, ditengah kesibukan masyarakat di dalam bulan suci Ramadhan.

Suasana antrian kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan Kayangan Lombok Timur. Antrian serupa juga terjadi di Pelabuhan Poto Tano KSB

Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) KSB, Trisman ST, ikut menyesalkan kondisi itu.

Kepada KabarNTB, Sabtu 26 Mei 2018, Trisman mengaku memaklumi perbaikan Dermaga Kayangan – Poto Tano oleh ASDP, tetapi momentumnya tidak tepat.

“Hal ini merujuk pada suasana Ramadhan yang berimplikasi terhadap peningkatan aktivitas dan kebutuhan warga khsusnya Pulau Sumbawa – Pulau Lombok dan sebaliknya. Jadi semestinya kondisi ini sudah diantisipasi ASDP,” ujarnya.

Terbitnya maklumat PT ASDP per tanggal 24 Mei – 5 Juni 2018 tentang pelaksanaan perbaikan itu, dinilai Trisman sebagai indikasi tidak pekanya pihak manajemen perusahaan pengelola anggkutan sungai danau dan penyeberangan itu untuk memberikan pelayanan ekstra dan optimal dalam rangka Ramadhan dan menjelang mudik serta arus balik Idul Fitri.

“Belum lagi dampak terhadap sektor lain, seperti sektor kesehatan dengan adanya pasien rujukan dari Pulau Sumbawa ke Mataram yang harus menunggu dua hingga tiga jam yang tentunya memberi rasa kurang nyaman,” jelasnya.

Begitu juga juga dalam hal ketepatan waktu untuk menyesuaikan dengan jadwal pesawat bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan melalui Bandara Internasional Lombok (BIL).

“Penumpang terpaksa harus mengakali dengan turun dari kapal menggunakan sampan menuju dermaga. Ini tentu beresiko terhadap keselamatan penumpang dan mash banyak lagi implikasi baik secara ekonomi dan sektor lainnya,” sesal Trisman..

Kondisi ini, sambungnya, semakin diperburuk oleh banyak dan lamanya antrian kendaraan truck besar/kecil, mobil pribadi, dan motor yang mengular tidak terkontrol.

“Karena itu KNPI KSB mendesak manajemen ASDP untuk mengevaluasi total perbaikan dermaga tiap Ramadhan dan menjelang Lebaran sebagai upaya optimalisasi pelayanan bagi konsumen di masa yang akan datang,” demikian Trisman.(EZ)

Komentar