Gubernur NTB Definitif dan Gubernur Hasil Pilkada 27 Juni Kompak Sambut Wapres di Loteng

KabarNTB, Lombok Tengah – Calon gubernur NTB terpilih versi hitung cepat (Quick Count), DR Zulkieflimansyah (Doktor Zul) hadir bersama Gubernur NTB, TGB M Zainul Majdi, menyambut kunjungan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla dan rombongan ke Kabupaten Lombok Tengah, Kamis 5 Juli 2018

Dalam kunjungannya, Wapres beserta istri yang didampingi menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Keuangan dan Presiden Bank Dunia, meninjau program pencegahan stunting (kondisi tubuh kerdil akibat kekurangan gizi kronis) di Desa Dakung Lombok Tengah.

Gubernur TGB HM Zainul Majdi bersama Doktor Zul, Gubernur NTB terpilih pada Pilkada serentak yang digelar 27 Juli 2018 lalu terlihat kompak dalam menyambut Wapres dan rombongan. Mereka berjalan kaki sepanjang 500 meter dari lokasi acara inti ke peninjauan PAUD, Posyandu dan Peserta penerima PKH yang masih berada di Desa Dakung Loteng.

Gubernur NTB, TGB HM Zainul Majdi dan Gubernur terpilih hasil Pilkada 27 Juni, DR Zulkieflimansyah saat mendampingi Wakil Presiden dan Presiden Bank Dunia dalam kunjungan kerja di Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (5/7)

Dalam sambutannya di Kantor Desa Dakung, Waprss Jusuf Kalla menekankan kepada semua desa khususnya di NTB, untuk fokus melaksanakan program pencegahan kasus stunting.

“Anggaran Dana Desa sebesar Rp 1 miliar yang diberikan kepada desa itu harus bisa memperbaiki kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah pencegahan kasus stunting bagi masyarakat,” ujarnya.

Dijelaskannya, Komitmen pemerintah untuk menangani kasus stunting telah banyak dilakukan dengan berbagai program di bawah koordinasi GN Pencegahan Stunting, termasuk yang dilaksanakan di Desa Dakung, Lombok Tengah.

Sehingga pemerintah desa, kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat harus bersatu padu untuk melaksanakan program pencegahan stunting ini.

“Semua pihak harus terlibat. Kementerian terkait, semuanya juga dilibatkan dalam program ini,” kata Wapres.

“Walau banyak anggaran, kalau tidak ada gerakan dari masyarakat dan semua pihak, tidak akan jalan program ini,” tambahnya.

Menurut dia, pelaksanaan program stunting bukan hal yang baru. Namun, program ini dihidupkan kembali seperti zaman dulu. Dimana program Posyandu sudah dilakukan jauh sebelumnya. Hanya saja sistem program ini yang harus diperbaiki.

“Intinya kita harus bisa menggerakkan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” tandas JK.

Sementara itu, Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi mewakili pemerintah daerah dan masyarakat, menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada Wakil Presiden dan Presiden Bank Dunia serta para menteri terkait yang telah memperhatikan NTB.

“Kami membangun NTB ini dari semua indikator. Namun, kami merasakan bahwa pembangun sektor kesehatan itu paling sulit,” ujarnya.

Dikatakan, dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan, diperlukan membangun kesadaran baru masyarakat. Bukan hanya dengan anggaran yang besar, sehingga program yang dilaksanakan itu dapat bertahan dan bermanfaat bagi masyarakat.

“NTB itu gudang program, hampir 90 persen program itu tidak ada kelanjutannya. Namun saya yakin, program pencegahan stunting ini akan berujung untuk membangun kesehatan masyarakat,” demikian TGB.(VR)

iklan

Komentar