Pengungsi Korban Gempa Butuh Air Bersih, Makanan dan Tenda

KabarNTB, Lombok Timur – Gempa Dahsyat yang melanda wilayah Lombok menimbulkan kerusakan parah. Lokasi terparah di Sambalia Lombok Utara dan Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.

Sampai Senin 30 Juli 2018, ratusan warga di wilayah terdampak gempa masih mengungsi di tanah lapang dan jalan jalan untuk menghindari gempa susulan yang terus berlanjut.

Dari data BMKG sampai dengan pukul 22.00 Ahad malam (29/7), telah terjadi 230 kali gempa susulan yang melanda wilayah ini.

Suasana di salah satu lapangan tempat pengungsian warga korban gempa di Lombok Timur

Kondisi ratusan korban gempa yang mengungsi di tenda – tenda pengungsian sangat memprihatinkan. Pasalnya tidak ada air bersih dan tenda tenda tempat para pengungsi hanya terbuat dari terpal yang hanya untuk di jadikan pelindung dari panas.

Disamping kekurangan air bersih, ratusan warga terdampak gempa ini hanya bisa mengkonsumsi makanan seadanya seperti mie instan yang mulai menipis.

“Disini sudah tidak ada air untuk keperluan minum, masak dan untuk keperluan lainnya karna sumber air rusak terkena gempa, disamping itu kami kekurangan makanan, hanya makan mie instan, kami takut masuk rumah”, ujar Amaq Istika, warga dusun Bawak Nao.

Hal yang sama juga terjadi di dusun Sajang, lokasi yang paling parah terdampak gempa bumi. Kondisi rumah penduduk di tempat ini rusak parah dan sebagian rata dengan dengan tanah.

“Kita disini krisis air minum dan butuh tenda. Masyarakat juga masih kekurangan makanan dan pakaian”, ujar Ginanjar dari Generasi Indonesia Mengabdi yang sedang PKL di daerah Sembalun.

Generasi Indonesia Mengabdi berjumlah sekitar 49 orang Mahasiswa dari Jogja. Para mahasiswa ini tersebar dua posko di dusun Sajang.(VR)

iklan

Komentar