KabarNTB, Sumbawa Barat – Target pemerintah mengurangi areal pertanian tadah hujan di Kabupaten Sumbawa Barat terus digalakkan melalui pembangunan embung dan bendung.
Tahun anggaran 2018 ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Permukiman dan Perumahan (DPUPRPP) membangun 6 unit embung dan 2 bendungan.
Menurut Kepala Dinas PUPRPP KSB, Amar Nurmansyah, sejak beberapa tahun terakhir ini Pemda Sumbawa Barat terus mengupayakan membangun sarana dan prasarana penunjang pertanian.

“Terutama sarana tampung air untuk mengairi lahan pertanian, yaitu embung dan bendung. Tahun ini dibangun 8 embung dan bendung,” ujarnya.
Pembanguna embung dan bendungan itu dibiayai dengan anggaran yang beraumber dari APBD dan APBN.
Embung dan bendungan yang dibangun antara lain embung Erat Tatar di Kecamatan Sekongkang. Embung ini direncanakan mengairi lahan sekitar 10 Hektare (Ha) dengan anggaran dari APBD KSB.
Selanjutnya embung Lang Pekarang dengan sumber anggaran dari APBD KSB yang akan mengairi lahan pertanian sekitar 10 Hektare.
Di Tu Nanga Kecamatan Poto Tano juga akan dibangun embung dengan pendanaan bersumber dari APBN. Embhng Tua Nanga,
direncanakan mengairi sekitar 200 hektare.
Sedangkan embung Otak Keris di Kecamatan Maluk dibangun dengan Dana Alokasi Khusus ((DAK) tahun 2018. Embung ini direncanakan mengairi lahan pertanian sekitar 80 Ha lebih. Sementara pembangunan embung Lang Sinyur Kecamatan Jereweh akan dibiayai APBN untuk mengairi lahan sekitar 90 Ha.
Selain pembangunan embung tahun anggaran 2018 juga dibangun dua unit bendungan dan peningkatan sarana penunjang sejumlah embung. Dua bendung yang dibangun yaitu, bendung Rigalu Kelanir Kecamatan Seteluk. Bendung yang direncanakan mengairi lahan pertanian sekitar 40 Ha dibiayai APBD KSB.
Ada pula pembangunan bendung Lampok Kecamatan Brang Ene. Dibiayai DAK, bendung ini direncanalan mengairi lahan pertanian seluas 40 Ha.
“Program lainnya adalah peningkatan satu unit bendung yaitu, bendung Kuang Tar yang diabiayai APBD KSB unyuk megairi lahan pertanian sekitar 60 Ha,” jelas Amar.
Pembangunan dan peningkatan embung maupun bendung tahun anggaran 2018 diikuti pembangunan dan peningkatan jaringan. Total pembangunam jaringan irigasi yang dilaksanakan tahun ini 36 titik.
‘”Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, upaya Pemda Sumbawa Barat menyediakan fasilitas pendukung sektor pertanian terus meningkat,'” katanya.
Sehingga ke depan, lahan tadah hujan setiap tahun semakin berkurang. Bahkan diharapkan, tidak ada lagi wilayah tada hujan di KSB. Minimal lahan pertanian milik masyarakat ditanam dua kali tanam setahun.(EZ/*)
Komentar