Di SMAN 6 Mataram, Siswa Bermasalah Dibina dengan Diajak Berkebun

KabarNTB, Mataram – Sebagian besar sekolah yang ada di wilayah Kota Mataram, NTB telah menjalankan program pendidikan karakter, program yang menitikberatkan pada pelajaran yang lebih aplikatif kepada siswanya.

Sementara di SMA Negeri 6 Mataram menggunakan pola berbeda dalam mendidik karakter siswanya. Khususnya bagi siswa yang bermasalah.

ksb

Sejak Juni 2014 SMA yg berada di jalan Peternakan 1 No. 10 Kota Mataram ini mendirikan Kebun Bina Karakter.

Kebun Bina Karakter di SMAN 6 Kota Mataram

Nyoman Ariasa, Pengelola Kebun Bina Karakter sekaligus pembina Ekstrakurikuler Pembibitan, menjelaskan tujuan awal dibuatnya kebun ini tidak lain adalah untuk memanfaatkan lahan kosong seluas 17 are yang berada di belakang sekolah.

Akan tetapi dengan berjalannya waktu sekolah menjadikan kebun ini sebagai tempat untuk membina siswa-siswi bermasalah, sehingga anak yang bermasalah oleh pihak sekolah tidak diskorsing melainkan diajak berkebun.

“Dari situ sambil kita berkebun sedikit-sedikit saya mengorek permasalahan yang membuat mereka melakukan pelanggaran sekaligus memberikan arahan dan masukan kepada mereka,” ungkapnya.

“Jadi sistem skorsing yang diterapkan disekolah, siswa tidak dikembalikan keorang tua melainkan siswa selama 3 hari mulai pukul 07.30 hingga 09.00 Wita mereka diajak untuk berkebun, mencangkul, menanam, menyiram dan lain-lain Kemudian pukul 09.00 mereka dapat mengikuti pelajaran kembali di kelas,” terangnya.

Selain siswa bermasalah, SMAN 6 juga melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pembibitan, yang saat ini diikuti kurang lebih 30 siswa dan siswi.

“Dulu awal mulanya sekolah hanya memiliki anggaran 2 juta untuk membuat kebun ini, kami membelikan berbagai jenis bibit buah-buahan, bunga dan pupuk kandang, sekarang hasilnya bapak/ibu guru dan keluarga besar SMA Negeri 6 Mataram dapat menikmati hasil kebun ini,” imbuh  Nyoman Ariasa.

Berbagai jenis tanaman ada di Kebun Bina Karakter diantaranya pisang, buah naga, jagung, blimbing, nangka, sirsat, klengkeng, durian, jambu merah, cabe, kacang, daun pandan, kacang, cabe serta berbagai macam bunga.

“Selain menanam buah, anak-anak juga saya arahkan untuk menanam bunga khususnya bunga pacar galuh/pacar air, sehingga bunga yang ada dikebun ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sembayang oleh anak-anak yang beragama Hindu setiap hari Jum’at pada saat kegiatan Imtaq,” lanjut guru BK tersebut.

Pihak sekolah sangat mendukung kegiatan pembinaan karakter seperti ini sehingga anak yang bermasalah tidak serta merta diskorsing tidak boleh masuk sekolah melainkan dibina dan memberikan arahan sambil mereka diajak berkebun.

Kebun Bina Karakter ini juga dijadikan Laboratorium Outdoor  oleh bapak/ibu guru mata pelajaran Biologi dan Kimia.(YP)

Komentar