KabarNTB, Sumbawa Barat – Komisi II DPRD Sumbawa Barat meminta Dinas Pertanian (Distan) untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan dan antisipasi meluasnya serangan hama ulat yang menyerang tanaman jagung di sejumlah wilayah.
“Kondisi serangan hama ulat ini sudah sangat mengkhawatirkan, jika tidak segera ada upaya pencegahan dan penanggulangan para petani terancam gagal panen,” ungkap Ketua Komisi II DPRD KSB, Aheruddin Sidik, kepada KabarNTB, Senin 3 Februari 2020.
Menurut Aher, penanganan serius harus segera dilakukan, karena serangan hama ulat ini menyebar dengan cepat ke beberapa wilayah. “Kami minta Dinas Pertanian untuk segera turun ke lapangan, mendampingi petani dan melakukan upaya-upaya penanggulangan untuk meminimalisir dampak yang terjadi,” imbuhnya.
Politisi muda PKPI ini juga meminta dinas tekhnis untuk segera mendistribusikan obat atau pestisida yang cocok serta memaksimalkan peran penyuluh di masing-masing WKPP (wilayah kerja penyuluh petanian). “Dalam kondisi seperti ini, petani mesti didampingi karena banyak diantara mereka yang panik dan belum paham cara-cara penanggulangan yang mesti dilakukan. Kasihan mereka terancam mengalami kerugian besar,” tegas Aher.
Serangan hama ulat ini sebelumnya sudah dikeluhkan petani jagung di Desa Tambaksari Kecamatan Poto Tano. Puluhan hektar tanaman jagung di desa tersebut terancam mati dan gagal panen akibat serangan hama dimaksud. Kondisi diperparah dengan intensitas hujan yang rendah yang menyebabkan tanaman jagung kekurangan air.(EZ)
Komentar