Pilkada KSB, Warga Kiantar Diajak Berfikir Cerdas dan Tidak Terprovokasi

KabarNTB, Sumbawa Barat – Masyarakat Dusun Tua Nanga, diajak berfikir cerdas dalam menentukan pilihan antara pasangan Firin – Fud sebagai pasangan calon tunggal dengan kolom kosong, di Pilkada 9 Desember mendatang.

Ustad Sharipuddin ‘Apeng’, tokoh masyarakat Tua Nanga, berbicara keras dihadapan masyarakat dalam kampanye terbatas Calon wakil bupati, Fud Syaifuddin di Dusun setempat, Rabu sore 11 Nopember 2020.

ksb

“Bapak ibu, jika ada seseorang yang datang, membawa dendam pribadi karena tidak mendapat sesuap nasi dan mengajak bapak ibu untuk balas dendam secara politik, tidakkah bapak ibu menjadi orang bodoh? Tolong berfikir. Jangan sampai karena unsur dendam, kita menghujat pemerintah, bahwa pemerintah tidak adil,”.

Ustad Syaipuddin ‘Apeng’ dan H Ali Mustafa, dua orang tokoh masyarakat Desa Kiantar Kecamatan Poto Tano

“Saya akui manusia tidak bisa sepenuhnya adil, tapi manusia bisa mengejar (untuk) keadilan. Jadi jangan ukur keadilan pemerintah dengan kepentingan pribadi, karena mustahil kita tidak makan jerih payah pemerintah,” ujarnya lantang.

Ia mengaku sebelum warga lainnya di Tua Nanga diajak untuk mendukung kolom kosong oleh oknum tertentu, dirinya sebagai mantan tim sukses salah satu pasangan calon penantang Firin – Fud di Pilkada 2015 telah lebih dulu didatangi dan diajak.

“Dulu (Pilkada 2015) saya ajak bapak ibu ke Ustad Nun (Paket Nurmas) karena dulu ada pilihan. Kalau sekarang saya berfikir untuk memilih yang tetap akan terpilih,” tegasnya.

Ketika dirinya saat ini beralih mendukung pasangan petahana (Firin – Fud), Ustad Apeng mengakui ada yang menyebut dirinya sebagai ustad yang munafik, bahkan ustad yang bisa dibeli harga dirinya dengan sebungkus rokok.

“Oh tidak. Maaf, saya tidak menjual harga diri saya. Bahkan sebatang rokokpun saya tidak pernah minta kepada petahana. Tapi karena saya tahu mana yang terbaik yang kita usung pada hari ini,” ucapnya.

Ia mengingatkan warga Tua Nanga untuk tidak terpengaruh atas propovokasi oknum-oknum tertentu yang mengajak beralih ke kolom kosong, apalagi karena dendam pribadi. “Walaupun orang yang datang memprovokasi kita dari kalangan ulama, jangan ikut dia kalau ulama tidak pandai menjernihkan air yang keruh. Cari ulama yang bisa menjernihkan air yang sudah keruh. Ulama adalah pelita penerang dalam gelap gulita. Dalam masalah politik seperti ini dia berdiri di tengah. Jangan terprovokasi, jangan ikut seperti itu,” ujarnya berapi api.

Ustad Apeng mengajak seluruh masyarakat Tua Nanga dan Kiantar umumnya untuk kompak dan tetap bersatu, mengajak warga lain untuk bergabung dalam gerbong yang sama dengan cara yang santun. “Kalau kita bersatu, pasti kita kuat,” tandasnya.

Hal senada juga dikatakan tokoh masyarakat Kuang Busir, H ‘Alex’ Ali Wahab. Bahkan ia mengaku diminta menjadi saksi untuk kolom kosong di TPS, meskipun sukarela tanpa honor (uang saksi). “Saya didatangi orang yang mengajak mendukung kolom kosong. saya ditanya siapa yang saya pilih, saya tegaskan saya pilih (calon) yang ada. Apakah kita tidak gila memilih yang tidak ada?,” cetusnya.

“Dia bilang ingin merubah pemimpin yang ada , lalu saya jawab kamu tidak mungkin bisa, karena lebih banyak rakyat yang ingin tetap melanjutkan,” ucap Haji Alex.

Ia menegaskan kepemipinan KSB sudah baik. Karena itu ia meminta semua pihak untuk berhenti menghujat pemerintah daerah dan pemimpin. Kalaupun ada kekurangan, masyarakat berhak menegur, tetapi dengan cara baik-baik.

Seperti masyarakat lainnya, Haji Alex juga optimis pasangan Firin – Fud akan menang telak di 4 TPS di Desa Kiantar. “Masyarakat menginginkan kepemimpinan yang sudah baik ini tetap dilanjutkan, karena banyak program-program baik yang telah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,” tandasnya.(EZ)

Komentar