KabarNTB, Sumbawa – Nelayan dan petani di Sumbawa berharap ada pemimpin baru yang bisa memperhatikan mereka sebagai element penjaga ketahanan pangan. Jarot-Mokhlis dinilai sebagai calon pemimpin yang pas menjadi tumpuan harapan mereka.
Seorang nelayan di Desa Labuan Sangur Kecamatan Maronge Kabupaten Sumbawa, Karnadi (50 tahun) mengaku, selama ini nelayan khususnya di Desa Labuan Sangur jarang bahkan ada yang belum pernah mendapat sentuhan bantuan pemerintah daerah termasuk dirinya yang telah puluhan tahun menjadi nelayan.
Sejak dulu Karnadi ingin sekali menjadi nelayan sukses, tetapi terkendala modal dan peralatan yang kurang memadai. Kehidupannya yang datar membuatnya hanya berpikir “Asal anak istri bisa makan tiap hari itu sudah cukup”.

Di sisi lain, pendapatan para nelayan di Labuan Sangur semakin hari semakin menurun, hal itu dikarenakan pandemi covid-19. Sebelumnya harga rata-rata ikan per kilo mencapai Rp30 ribu, tetapi sejak covid-19 turun 50 persen.
Keadaan itu diperparah lagi aktifitas penangkapan ikan dengan bom oleh oknum tidak bertanggungjawab yang datang dari desa lain. Bahkan sejak dulu hingga sekarang kegiatan itu tidak pernah diselesaikan oleh aparat keamanan.
“Kami berharap pemerintah peduli kesulitan warga pesisir sehingga pemimpin daerah sadar bahwa masih banyak warga yang belum tersentuh. Jarot – Mokhlis kami yakini mampu mengemban amanah tersebut,” ujar Karnadi, Rabu 11 Nopember 2020.
Sementara Ketua Tim Jarot-Mokhlis Kecamatan Lape, Amir Mahmud, menyatakan antusiasme masyarakat dari 4 desa di Kecamatan Lape sangat luarbiasa. Jarot – Mokhlis dapat diterima dengan baik dengan visi Sumbawa Maju.
“Program Jarot-Mokhlis sangat bagus seperti program kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian perikanan, birokrasi dan pariwisata. InsyaAllah dari jumlah pemilih sekitar 13 ribu lebih di Lape, Jarot-Mukhlis akan mendapat suara kurang lebih 40 persen,” ungkapnya.
Dia menguraikan, di Kecamatan Lape ada Labuhan Trata dan Labuhan Kuris untuk dijadikan pengembangan sektor kelautan. Juga ada air terjun Tiup Sai yang sering dikunjungi tetapi belum pernah dikembangkan.
Demikian juga pada sektor pertanian, Kecamatan Lape memiliki bendungan Mamak yang dapat mengairi seluruh lahan pertanian yang luasnya sekitar 3.000 Ha. Jika pemerintah mau membangun infrastruktur yang paten maka kesejahteraan masyarakat dapat dicapai.
“Kami berharap Jarot-Mokhlis dapat membangun infrastruktur, membangun industri, membangun pariwisata agar masyarakat sejahtera,” tandasnya.(JK/*)
Komentar