Masyarakat Diajak Tolak Rencana Pemda Sumbawa Habiskan Rp 4,2 M untuk Beli Mobil Dinas Pejabat

KabarNTB, Sumbawa – Pemerintah Kabupaten Sumbawa mengalokasikan anggaran Rp 4,2 milyar melalui APBD tahun 2021 untuk membeli mobil dinas baru pejabat pemda setempat.

Tidak tanggung-tanggung, Pemda Sumbawa akan membeli enam unit mobil dinas baru berjenis Mitsubishi Pajero Sport dengan estimasi harga per unit sekitar Rp 702 juta. Enam unit mobil baru tersebut rencananya akan digunakan sebagai kendaraan dinas Bupati, Wakil Bupati dan empat orang unsur pimpinan DPRD.

Rencana pembelian mobil dinas tersebut dikritik pedas oleh komponen masyarakat. Muhammad Isnaini, seorang praktisi hukum, mengatakan rencana pengadaan enam unit mobil dinas baru tersebut tidak mencerminkan rasa empati Pemda Sumbawa atas kondisi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang saat ini terus menggila.

Mitsubishi Pajero Sport, jenis mobil yang direncanakan dibeli 6 unit oleh Pemda Sumbawa dengan total anggaran Rp 4,2 miliyar sebagai mobil dinas baru Bupati, Wakil Bupati dan unsur pimpinan DPRD (Foto : headlightmag.com)

“Pengadaan mobil dinas itu merupakan antitesa kesakitan masyarakat Sumbawa ditengah- tengah carut marutnya kondisi ekonomi dan pembangunan. Masyarakat saat ini sedang berebut makan karena pandemi, menunggu pembangunan kampung halaman tanpa ada dalil covid-19, eh malah pejabat daerah akan bermewah- mewah dengan miobil dinas baru,” ujarnya geram.

Pengacara muda yang akrab disapa Ismu itu, menyatakan, semestinya anggaran Rp 4,2 miliar dapat digunakan untuk membangun fasilitas yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Misalnya jalan usaha tani, perbaikan sarana parasarana pertanian, bantuan untuk korban musibah banjir, bantuan untuk masyarakat yang meninggal akibat covid-19, sarana penunjang belajar di daerah tak tarjangkau jaringan telekomunikasi dan kebutuhan dasar masyarakat lainnya.

“Pemegang kebijakan hatimu dimana? rakyatmu butuh sentuhan ditengah kondisi ini, jika persoalan covid ini tuntas, biar 100 Pajero dibeli tidak jadi soal,” tukas Ismu.

Ia menilai, kebijakan dimaksud adalah kebijakan yang salah dan tidak berfaedah di tengah situasi saat ini. “Disaat masyarakat bahu membahu melawan, mengolah pikiran untuk pembangunan, malah pemegang kebijakan di Sumbawa sibuk dengan Pajero,” cibirnya.

Ismu menyerukan agar seluruh lapisan masyarakat, LSM, ormas, organisasi kepemudaan serta elemen lainnya untuk bersinergi menolak kebijakan membelanjakan APBD untuk belanja yang tidak berfaedah, salah satunya membeli mobil dinas. Sementara mobil dinas lama masih bagus dan mulus.

“Ayo semua kita suarakan, kita tolak kebijakan tersebut sebab tidak tepat dan tidak sesuai dengan kondisi saat ini,” ucapnya.(JK)

iklan

Komentar