KabarNTB, Sumbawa – Akibat dangkalnya saluran induk irigasi, ratusan hektar lahan persawahan di lingkungan Raberas Kelurahan Seketeng kabupaten Sumbawa terendam banjir. Kondisi ini menyebabkan kerugian petani karena tanaman pagi mereka yang baru ditanam rusak.
Sekretaris Komisi II DPRD Sumbawa, Ridwan, mengakui bahwa kondisi tersebut sebelumnya sudah sering dilaporkan oleh beberapa ketua kelompok tani setempat. Bahkan dirinya secara pribadi telah turun lapangan melihat langsung kondisi tersebut.
“Ada sekitar 2 KM jaringan irigasi yang perlu dilakukan normalisasi yakni dari area bawah bendungan Penyaring hingga belakang TPA Raberas. Jika itu bisa di keruk, maka keamanan lahan pertanian milik warga tetap terjaga serta berimbas pada peningkatan hasil pertanian,” ungkap Ridwan.

Ia mengungkap, saluran induk sepanjang 2 Km tersebut mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. Bahkan di sejumlah titik ada yang telah rata dengan lahan persawahan warga. Kondisi inilah yang menyebabkan banjir setiap tahun. “Ada 6 kelompok tani yang dialiri saluran induk tersebut dan saluran induk tersebut merupakan satu-satunya harapan irigasi untuk pertanian warga,” jelasnya.
Ridwan menyatakan dirinya akan segera berkoordinasi dan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) NT 1 serta dinas pertanian untuk turun bersama melakukan croscek lapangan guna mencari solusi atas peristiwa banjir yang menjadi momok bagi petani itu.(JK)
Komentar