KabarNTB, Sumbawa – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Sumbawa mengaku belum memperoleh kabar mengenai beberapa ekor ternak asal Kabupaten Bima ditemukan suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jakarta Utara.
Laman Tirto.id menyebut, tiga ekor sapi asal NTB tersebut sudah diisolasi dan tengah menunggu petugas pemeriksa dari Balai Veteriner Subang, Jabar.
“Saya belum tahu informasi itu,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Sumbawa, Junaidy.

Ditemui dikantornya, Junaidy mengatakan ternak asal Bima itu bisa saja tertular PMK dalam perjalanan dari Bima ke Jakarta. Lantaran Bima seperti halnya ternak asal Sumbawa masih bebas PMK.
Meski demikian sambung Junaidy, pihaknya perlu meningkatkan kewaspadaan.
Tunggu Vaksin
Menjawab program vaksinisasi PMK di Sumbawa, Junaidy menyatakan masih menunggu kiriman vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah Privinsi NTB.
“Belum ada informasi kapan (vaksin) dikirim,” akunya.
Ditambahkannya, dari zoom meeting dengan koleganya di Dinas Peternakan Provinsi NTB, diputuskan vaksinisasi PMK di NTB diprioritaskan pada daerah yang berstatus merah, yakni di Pulau Lombok. Namun juga didilakukan didaerah bebas PMK.
“Kalau di Sumbawa diprioritaskan di UPTD BPHMT Serading, UPTD Maronge dan pada ternak dipinggir jalan lintas Sumbawa,” paparnya.
Namun jadwal dari vaksinisasi itu belum diketahui. “Belum ada kabar kapan kuota vaksin untuk Sumbawa dikirim, karena pengadaan vaksin masih terbatas dilakukan oleh pusat,” paparnya.(IR)
Komentar