Ini Closing Statement Debat Paslon Kada Sumbawa Kedua

Sumbawa, KabarNTB – Debat Kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, yang digelar di Labuhan Alas, Kecamatan Alas, Rabu (27/10/2015) menarik untuk disimak. Dari keseluruhan isi debat kandidat tersebut, yang menjadi perhatian adalah pernyataan penutup atau closing statement dari masing-masing pasangan sebelum berakhir debat kandidat edisi kedua tersebut.

Tentu closing statement ketiga pasangan tersebut merupakan kesimpulan atau intisari dari materi debat hari itu yang merupakan hasil dari penajaman visi misi dan program kerja mereka jika nanti ditakdirkan menjadi pemegang estafet kepemimpinan di Kabupaten Sumbawa.

Berdasarkan hasil undian yang dilakukan ketiga pasangan tersebut, pasangan nomor urut 3 Husni-Mo’ menjadi yang pertama.

Bagi pasangan ini, keberadaan Pulau Bungin yang jaraknya sekitar 8 mil dari Labuhan Alas menjadi salah satu fokus dalam hal pariwisata budaya dan bahari. Begitu pula dengan keberadaan Wisma Praja sebagai ikon budaya.

“Agar keberadaannya harus steril dari bangunan dan lingkungan yang kotor, di samping program-program unggulan lain yang dapat mewujudkan Sumbawa menjadi hebat dan bermartabat,” ucap Cabup pasangan nomor 3, M. Husni Jibril.

Pasangan yang diusung dan didukung PDIP dan Demokrat ini berharap masyarakat sebagai sahabatnya dapat memberikan amanah kepada mereka untuk memimpin daerah ini pada masa lima tahun mendatang.

Pasangan ini juga memuji masyarakat telah dewasa dalam berpolitik ditandai dengan berlangsung debat dalam kondisi aman dan kondusif. Menurutnya ini sejarah baru dan berharap situasi seperti ini dapat berlangsung di masa-masa akan datang.

Sementara pasangan nomor urut 1 Jack Morsa dan Irwan Rahadi (JIWA) yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PBB, yang mendapat undian kedua lebih mengusung perubahan agar Sumbawa menjadi daerah unggul, inovatif dan religious.

“Kami paket JIWA menginginkan Pilkada berjalan aman dan kondusif serta melahirkan pemimpin yang berkualitas. JIWA berharap proses Pilkada ini tidak dinodai oleh hal-hal yang tidak terpuji. Karena itu JIWA ingin menang secara bermartabat. Ketika JIWA menang banyak masyarakat Sumbawa yang bersedih dan menangis. Namun demikian JIWA akan mengusung perubahan agar Sumbawa menjadi daerah yang unggul, inovatif dan religious,” tandas Cabup paket JIWA, Jack Morsa.

Giliran terakhir, pasangan nomor urut 2, Saat Abdullah dan Chandra Wijaya Rayes atau paket SAAT—JAYA, berkomitmen menjadi pemimpin yang melayani sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Sayyidul Qaum Khodimuhum”, yang berarti bahwa pemimpin itu pelayan bagi kaumnya. “SAAT JAYA akan berkhidmat sesuai dengan filosofi kepemimpinan Samawa, yaitu rakyat tu riwa, keluarga tu beme, adat tu sowan (rakyat kita layani dengan maksimal, keluarga kita bimbing dengan baik, dan adat kita junjung dan kita pelihara dengan baik),” jelas Saat Abdullah.

Ia menyampaikan paket SAAT JAYA ingin menjadi pemimpin yang mengedepankan prinsip etik Tau Samawa, yaitu “to’ ke ila’.” To’ diri kurang sempurna, tapi  “ila ya capa’ ling tau, ila ya sanonda rasa, ke ila diri no dadi boat.”

Dengan prinsip dan etika ke-samawaan itu, SAAT JAYA akan senantiasa terbuka terhadap setiap masukan yang jernih dan bijaksana dari seluruh masyarakat, karena baginya tidak ada orang yang sempurna.

“Kalau ada pemimpin yang menganggap diri sempurna, itu pertanda pemimpin yang tidak tahu diri. Kami akan membuktikan bahwa kami adalah pemimpin yang pantas karena kami tidak ingin “direndahkan” oleh karena tutur kata kami yang tidak sopan dan tindak-tanduk kami yang bertentangan dengan adat rapang tau ke tana’ Samawa,” ungkapnya.

Paket yang diusung Partai Hanura dan Partai Nasdem tersebut meminta kepada seluruh masyarakat Sumbawa, agar menyambut pesta demokrasi ini dengan menjunjung tinggi sportifitas, taat azas dan menjaga kondusifitas daerah. Diharap dapat saling menghargai, menjauhi fitnah agar terwujud Sumbawa yang senap semu riam remo nyaman nyawe mura era. (K-K)

iklan

Komentar