Sumbawa Barat, KabarNTB – Sebagai salah satu bank BUMN yang ditunjuk pemerintah dalam menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Mandiri sangat selektif dalam menentukan calon nasabah, termasuk dalam penyaluran bagi nasabah yang ada di Sumbawa Barat melalui Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mandiri Taliwang.
“ Kita selektif sesuai aturan yang ada pada bank kami, karena kita tidak ingin salah sasaran,” kata Agus Ria Negara, KCP Bank Mandiri Taliwang, kepada KabarNTB di kantornya, Jum’at (12/2/16).
Dikatakannya, sasaran KUR Bank Mandiri untuk usaha Mikro dengan platform dari Rp. 5 juta dan maksimal Rp. 25 juta yakni, usaha bengkel, gelontongan, sembako, pakaian jadi, kuliner rumah.Sementara untuk KUR ritel diatas platform Rp. 25 juta bagi pengusaha menengah keatas.
“ Tujuan KUR ini untuk menambah daya beli masyarakat, untuk mendapatkan KUR tetap dengan agunan termasuk KUR Mikro, karena KUR inikan program Pemerintah biasanya nasabah mengabaikan karena itu kita perlu antisipasi dan para nasabah juga merasa terpacu, sebenarnya sih agunan untuk Micro itu tidak sebanding dengan nilai kredit itu sendiri, misalnya BPKB motor sudah cukup,” ujar Agus lagi.
Adapun persyaratan lainnya untuk mengajukan KUR Bank Mandiri menurut Agus, yakni KTP suami istri, minimal usia 21 tahun, Kartu Keluarga, Buku Nikah dan ditambah NPWP serta keterangan usaha dari Desa/Kelurahan untuk KUR ritel.
“ Untuk jangka waktu kredit yakni KUR micro selama 2 tahun, sedangkan KUR ritel selama 5 tahun, dengan suku bunga 9 % atau sekitar 0,4 % perbulan,” tambah Agus.
Hingga bulan Februari ini, daya serap KUR di Bank Mandiri KCP Taliwang ditegaskan Agus baru sebesar Rp. 600 juta dari total Rp. 4 Miliar alokasi KUR untuk KCP Taliwang, jumlah Rp. 600 juta tadi didominasi KUR Micro terutama di akses oleh pedagang yang ada di pasar Taliwang.
“ Target kami September sudah terserap hingga 100 %, dan kemungkinan ada penambahan dana KUR ini jika sudah mencapai target dan mampu menyaingi alokasi KUR di cabang Bank mandiri lainnya, artinya kita bisa rebut kesempatan untuk menambah dari Kantor pusat,” demikian ungkap Agus Ria Negara.
KUR merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM yang disalurkan melalui tiga Bank BUMN yakni Bank BNI, BRI dan Bank Mandiri.Untuk NTB pemerintah mengucurkan dana KUR sebesar Rp. 1 Triliun dan sejauh ini menurut Gubernur NTB, Dr.KH.Zainul Majdi sudah terserap sekitar 20 % sejak Januari 2016.
Penyaluran KUR untuk usaha Micro dengan Platform dibawah Rp. 25 juta menurut Menteri Koperasi dan UMKM, AAGN Puspayoga, diberikan kemudahan dan aksesnya lebih praktis dengan tidak menggunakan agunan khusus untuk KUR Micro, sayangnya beberapa bank BUMN tempat penyaluran KUR ini khususnya di KSB tetap menggunakan agunan sebagai syarat, dengan alasan masing-masing bank tadi.
Seremoni penyaluran KUR untuk tahun 2016 dilaksanakan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dengan Direktur Utama 3 Bank BUMN penyalur KUR yakni BNI,BRI dan Bank Mandiri di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Resort, NTB, Selasa (9/2/2016), yang disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo bersama jajaran Menteri Kabinet Kerja RI, dalam rangkaian puncak peringatan Hari Pers Nasional 2016.
Dukungan media dalam membantu penyebaran informasi KUR merupakan katalis bagi pendistribusian KUR kepada pelaku usaha berskala kecil, termasuk informasi tentang suku bunga KUR yang ringan yaitu 9% per tahun, dan syarat yang relative lebih mudah serta proses lebih cepat. (K-1)
Komentar