Sumbawa Barat, KabarNTB – Otoritas penyelenggara Liga Indonesia kompetisi Sepak Bola terbesar di tanah air, berencana menggelar Kompetisi mulai April mendatang.Jika sebelumnya operator dibawah PT. Liga Indonesia, untuk tahun 2016 akan digulirkan PT Gelora Trisula Semesta (GTS).
Kompetisi yang diberi bandrol Indonesia Soccer Championship (ISC) akan diputar mulai 15 April 2016 mendatang. ISC A diikuti 18 tim Indonesia Super League (ISL) dan ISC B akan diikuti 59 tim dari Divisi Utama yang dimulai 23 April.
“ Memang benar akan ada Kompetisi dalam waktu dekat setelah pertemuan Club ISL dan Divisi Utama di Hotel Park Lane, Jakarta, Jumat kemarin,” tandas Manurung, S.Pd dari PS Sumbawa Barat NTB, kepada Media KabarNTB, Minggu (29/2/16).
PS Sumbawa Barat sebagai satu-satunya club Sepak Bola asal NTB di kancah sepak bola professional tanah air, menurut rencana akan ambil bagian dalam kompetisi ini.Menurut Manurung, kompetisi mendatang memang belum memberlakukan aturan promosi dan degradasi karena belum jelas regulasi, namun semangat untuk menggulirkan Kompetisi yang digagas Joko Triono ini dengan segera menurutnya tidak ada pilihan lain untuk tidak diikuti.
“ Mau bagaimana lagi kalau kita tidak ikut bisa jadi nanti kita akan dicoret dari Divisi Utama yang telah kita perjuangkan sebelumnya,” katanya.
Menyikapi Kompetisi ini, PS Sumbawa Barat dikatakan Manurung sebagai solusi agar dapat mengikuti Kompetisi yang persiapannya terbilang singkat tersebut, akan memaksimalkan pemain local.
Sementara itu, untuk format kompetisi di ISC A adalah dengan sistem kompetisi penuh seperti ISL. Kalau ISC B bakal dibagi 8 grup yang kemudian ada 16 besar, delapan besar, semi final dan final.
Menurutt Direktur GTS, Joko Triono bahwa ISC tidak ada format promosi dan degradasi selama kondisi persepak bolaan masih seperti sekarang ini. Namun regulasi mungkin bisa diubah seandainya kondisi sepak bola berubah sepenuhnya sebelum kick-off kompetisi dilakukan.
”Untuk sementara tidak ada sistem promosi degradasi. Namun bila situasi sepak bola berubah sebelum kick off dilakukan, masih dimungkinkan adanya perubahan regulasi,” tegas Joko.
Selain itu, seperti dikutip Liga Indonesia.co.id, GTS juga bakal menggeber kompetisi ISC A U-21 (ISL U-21), ISC U-17, Piala Nusantara dan Piala Presiden. Kepastian ini diperoleh usai GTS menggelar pertemuan dengan seluruh klub ISL dan Divisi Utama di Hotel Park Lane, Jakarta, Jumat (26/2).
Joko Driyono mengatakan untuk tim ISC A akan mendapat subsidi minimal Rp 5 miliar. Dan nilai merekrut pemain minimal Rp 5 miliar dan maksimal Rp 10 miliar untuk setiap tim.
“Kita berharap kinerja komersial GTS ini maksimal, sehingga ada tambahan untuk klub yang akan kita distribusikan berdasarkan variabel rangking dan tv rating,” kata Joko.
“Klub sendiri berpotensi mendapat uang tambahan melalui nilai tv rating dan peringkat mereka. Tiap tim tidak boleh merekrut pemain lebih dari Rp 10 miliar dan juga tidak boleh di bawah Rp 5 miliar. Hal ini karena kami ingin kompetisi lebih kompetitif dan tidak ada pemain amatir yang dikontrak murah di sini,” beber Joko.
“Bilamana ada klub yang telah mengeluarkan budjet senilai Rp 10 miliar boleh saja merekrut pemain lagi asal marquee player. Untuk marquee player dibatasi tiga pemain saja, dan punya dampak komersial bagi tim,” tukas Joko.
Sementara itu, klub Divisi Utama yang akan mengikuti ISC B bakal digelontorkan dana Rp 400 juta di babak penyisihan, Rp 350 juta di babak 16 besar, lalu Rp 150 juta di babak 8 besar.
“GTS juga memberlakukan pengurangan poin apabila klub menunda gaji pemain. Bila klub menunda pembayaran satu pemain selama satu bulan, poin dikurangi satu. Bila ada satu pemain yang gajinya ditunda selama dua bulan, poin dikurangi tiga. Bila ada lima pemain yang gajinya ditunda sampai tiga bulan, klub akan kehilangan hak komersialnya (subsidi),” tutup pria asal Ngawi ini.(K-1)
Komentar