Aktifkan Bandara, Akankah KSB Beli Pesawat Terbang

Sumbawa Barat, KabarNTB – Salah satu pilihan agar bandara Sekongkang, Sumbawa Barat bisa beroperasi adalah, Pemerintah Sumbawa Barat membeli pesawat terbang.

Tawaran tersebut disampaikan Giat Toha yang mengaku dari maskapai TRI MG sebuah perusahaan penerbangan yang berbasis di Jakarta, yang berencana membuka jalur penerbangan ke KSB.

“ Ada juga sih pilihan lainnya seperti Carter pesawat, jika Bandara Sekongkang itu mau dioperasikan,”kata Giat toha, Kepada KabarNTB di Hotel Grand Royal Taliwang, Selasa Malam (22/3/16).

Dalam upaya menawarkan jalur penerbangan Bandara Sekongkang ini, maskapai TRI MG menurut Giat Toha menawarkan prinsip win-win solution, untuk carter pesawat misalnya, KSB harus membayar minimal 100 jam perbulan, masalah kemudian pengoperasian penerbangan seperti apa, menurutnya hal tersebut diserahkan kepada Pemkab Sumbawa Barat yang tentu bekerjasama dengan pihaknya.

Dalam hitungan carter perjam pihak TRI MG menawarkan angka 1500 US Dollar, angka tersebut menurut Giat Toha merupakan tawaran terendah untuk membantu KSB, biasanya harga yang dilepas TRI MG  sekitar 2000 US Dollar perjam.

“ Jadi bisa dihitung kalau carteran angkanya berapa, jadi saran kami kalau bisa KSB baiknya membeli pesawat sendiri,biar kami yang bantu pengoperasiannya,”imbuhnya.

Adapun harga pesawat dengan jumlah 10 penumpang yang ditawarkan pihak TRI MG dikatakan Giat Toha diangka Rp. 30 Miliar dengan jenis pesawat F-75 dengan kondisi pesawat masih baru.

“ Nah ini yang coba akan kami sampaikan ke Pak Bupati, seperti apa pilihannya kami belum ketemu,”katanya.

Lebih jauh Giat Toha menyampaikan, jika Sumbawa Barat sudah seharusnya memiliki jalaur penerbangan, Bandara yang ada saat ini dikatakannya sudah luar biasa untuk digunakan.

Kemudian masalah penumpang ia mengatakan hal tersebut sudah menjadi bagian tugas pihaknya untuk mempromosikan KSB terutama di bidang Pariwisata, selain itu ia juga menyampaikan jika PT. Newmont Nusa Tenggara bisa memanfaatkan aktifitas penerbangan yang ada di Sekongkang tersebut.

“ Sebenarnya Market penerbangan itu dilihat dari rutinitas penerbangan, jika ini terjadi maka penumpang terutama wisatawan bertanya, misalnya dari Bali mereka akan mengatakan ada apa di KSB dengan ketersedian jalur penerbangan yang berlangsung secara rutin,  jadi omong kosong jika mau memajukan Pariwisata namun tidak memiliki jalur penerbangan, KSB menurut kami sangat potensial untuk dikunjungi terutama di sector Pariwisata di sekitar wilayah Bandara,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) KSB, Manawari S.Sos mengaku sulit untuk memutuskan langkah cepat dalam pengoperasian Bandara Sekongkang tersebut, meski beberapa maskapai penerbangan sebelumnya menawarkan diri namun pihaknya mengaku terkendala masalah dana.

“ Kita tidak punya dana ini masalahnya, rata-rata maskapai ini menawarkan subsidi untuk membuka jalur penerbangan, sementara dari TRI MG memang menolak subsidi tapi pilihannya carter atau membeli pesawat mereka,ya tergantung Bupati seperti apa nantinya,makanya kita ingin ketemu,” katanya di Grand Royal Taliwang semalam (22/3/16).

Adapun maskapai lain yang sebelumnya telah dibangun komunikasi, Manawari kini mengaku semuanya sudah putus komunikasi karena kembali kepada kendala permintaan subsidi.

Menyinggung apakah ada komunikasi dengan pihak maskapai besar seperti Lion Air, dan Garuda untuk membuka jalur penerbangan ke Sekongkang KSB,  ia mengaku belum melakukan hal tersebut dengan alasan sama tidak memiliki dana jika kemudian tawarannya kembali pada subsidi.

Sebelumnya Bupati Sumbawa Barat, Dr.H.W Musyafirin, MM menginstruksikan Kadishubkominfo KSB ini untuk segera mengoperasikan Bandara Sekongkang paling lambat 6 bulan sejak pelantikan dirinya.

Hal ini membuat Kadishubkominfo terus berupaya mendatangkan sejumlah perusahaan maskapai penerbangan ke KSB, namun sayangnya sejauh ini belum ada titik temu antara KSB dan sejumlah pihak perusahaan maskapai penerbangan, salah satu penyebab utama umumnya perusahaan ini menawarkan biaya subsidi penumpang, termasuk maskapai Susi Air yang sebelumnya berencana didatangkan ke KSB dengan permintaan subsidi yang cukup berat untuk direalisasikan menurut Kadishubkominfo.(K-I)

Komentar