Waduh Beginikah Pinjam KUR Di Bank Mandiri KSB

 

Sumbawa Barat, KabarNTB – Harapan pedagang kecil UMKM mendapatkan dukungan kredit dengan cara mudah dan cepat melalui program Pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR), seperti komitmen Pemerintah Pusat dalam rangka memajukan usaha micro tersebut, sangat tidak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Bank Mandiri khususnya yang ada di KSB sebagai salah satu bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR, mematok aturan yang dinilai terlalu berlebihan dan memberatkan, tidak ada pilihan apalagi melakukan survey usaha calon nasabah lebih dulu, pihak Bank langsung menyampaikan syarat yang membuat kening calon nasabah berkerut.

Padahal untuk mengakses KUR, khusus standar usaha Micro dengan platform Rp 5 juta hingga Rp. 25 juta, seperti disampaikan Pemerintah pusat melalui Menteri Koperasi dan UMKM tidak perlu agunan.Pemerintah propinsi NTB pun melalui Kepala Dinas Koperasi dan UMKM juga mempertegas hal tersebut.(Baca Juga : https://kabarntb.com/pemerintah-bank-tak-sejalan-soal-kur-di-ksb/)

“ Tapi kenyataannya jauh panggang dari Api, Bank Mandiri sangat ribet tidak sesuai dengan apa yang dimaksud Pemerintah pusat seperti disampaikan dibeberapa media terkait kredit tanpa agunan,” keluh Wawan salah seorang pedagang yang berharap dapat pinjaman KUR.

Sebagai pedagang kecil Wawan sangat berharap dengan adanya KUR dapat mendukung pengembangan usahanya, namun begitu mengajukannya di Bank Mandiri KCP Taliwang, ia merasa dipersulit.Betapa tidak pihak Bank menurutnya, belum  apa-apa sudah menanyakan agunan lebih dulu, padahal mestinya Bank melakukan survey diawal dan paling tidak meninjau usaha dan lokasi.

“ Eh sampai Bank malah agunan yang ditanya lebih dulu, parahnya untuk pinjaman Rp. 25 juta minimal harus dua BPKB motor, memang dari mana kita punya dua motor, satu saja kita belum punya” keluh Wawan.

Wawan mengatakan, sebenarnya berharap pinjaman KUR antara Rp. 5 hingga Rp 15 juta dalam mengembangkan usaha Kiosnya yang berlokasi di Jalan protocol KSB Jalan Sudirman, untuk mendapatkan jualan yang banyak ia bahkan harus membuka kiosnya hingga 24 jam, karena menurutnya justru waktu dini hari banyak yang belanja baik kebutuhan seperti makanan, minuman, rokok maupun bensin eceran, namun untuk menambah penghasilan ia mengaku kekurangan barang melayani permintaan konsumen. Selain ia berusaha istrinya pun berusaha sendiri siang hari sebagai pedagang rujak yang disalurkan dibeberapa titik pengecer di Taliwang, untuk menambah modal dan mengembangkan usaha itulah ia berharap dapat bantuan KUR yang  informasinya diperoleh di media, namun begitu hendak mengajukan ia mengaku kecewa.

“ Kalau begini lintah darat semakin gemuk jika Bank ini tidak peka melihat calon nasabah,karena kita pedagang modal menjadi salah satu kebutuhan,” tandasnya.

Apa yang dialami Wawan tadi, salah satu dari sekian keluhan yang disampaikan masyarakat KSB untuk mengakses KUR di Bank Mandiri, sayangnya Pemerintah KSB lebih khusus Dinas terkait yang seharusnya  menjadi Pembina UMKM dan melakukan pemantauan terhadap distribusi program pusat ini menutup mata, Kadisperindagkop dan UMKM KSB pun mengakui hal ini, jika pihaknya tidak focus kesana.

Pihak Bank pun jalan sendiri, padahal dalam Hari Pers Nasional (HPN) di NTB kemarin, KUR menjadi salah satu materi pembahasan penting yang disampaikan Pemerintah pusat,  Gubernur NTB pun sebagai tuan rumah HPN sangat menekankan jika KUR dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang .

Sementara itu, Bank Mandiri KCP Taliwang menyalurkan KUR standar Micro, untuk mengakses pinjaman KUR ini, salah satu Bank BUMN tersebut tetap memberlakukan agunan meski pemerintah mengancang-ancang memberikan kemudahan akses, menurut salah satu karyawannya  sesuai systemnya. . (Baca Juga : https://kabarntb.com/bank-mandiri-selektif-salurkan-dana-kur-di-ksb/) (K-1)

 

 

 

Komentar