BPBD NTB Lakukan Langkah Antisipasi Bencana

KabarNTB, Mataram – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tengga Barat, akan melakukan langkah antisipasi  pengurangan resiko bencana yang berpotensi terjadi disaat musim penghujan seperti saat ini.

Diantara potensi bencana tersebut yakni pohon tumbang,banjir , angin puting beliung dan tanah longsor.

Menurut kepala BPBD NTB, Muhammad Rum, berdasarkan data pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi ada sekitar 56 lebih titik bencana yang berpotensi akan terjadinya bencana di NTB yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Muhammad Rum,mengatakan titik bencana tersebut pernah terjadi bencana dan berpotensi akan terjadi kembali. Selain itu titik titik yang rawan bencana tersebut lokasinya dekat dengan hutan seperti Pusuk,Sambalia,Tambora,Batukliang Utara, dan Kopang.

“ Salah satu penyebabnya adalah pembalakan hutan atau ilegal logging yang sering terjadi,” katanya.

Ia menambahkan agar perlu upaya untuk menggerakkan masyarakat agar sadar bencana seperti memberi kesadaran pada masyarakat yang tinggal diseputaran hutan untuk tidak melakukan pembalakan liar karena bisa memicu terjadinya banjir bandang seperti yang terjadi di Garut Jawa Barat.

Adapun untuk pohon tumbang dan angin puting beliung, Rum berharap kepada SKPD  terkait di Kabupaten/Kota untuk menebang ranting pohon yang sudah tua , serta memperbaiki reklame reklame yang ada dijalan agar tidak terjatuh, disamping itu agar tidak terjadi banjir SKPD terkait diharapkan dapat membangun drainase dan menjaga kebersihan lingkungan.

BPBD NTB Pantau Pasca Banjir Lobar

Sementara itu, pasca banjir yang melanda sejumlah tempat di Kabupaten Lombok Barat Sabtu lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, hari ini Senin (26/9/16) turun memantau kondisi warga.

Muhammad Rum mengatakan kondisi kesehatan warga pasca banjir menjadi perhatian utama selain penyebab terjadinya banjir yang terjadi di Dusun Petak Kecamatan Lembar tersebut.Menurutnya hal ini juga sesuai dengan imbauan Gubernur NTB M. Zainul Majdi.

“Kondisi KK yang terkena banjir saat ini sudah normal, selain itu pantauan ini agar mengetahui penyebab terjadinya banjir yang setiap tahun melanda dusun petak di lombok barat kecamatan lembar, tujuannya untuk mengantisipasi,” ujar Muhammad Rum kepada KabarNTB.

BPBD Provinsi maupun BPBD Lombok Barat kedepaan menurut Muhammad Rum, akan meminta kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk membangun  talut disungai dodokan.

Dimana menurutnya, penyebab banjir ini karena adanya banjir kiriman dari lombok tengah yakni Daerah Aliran Sungai (DAS)  bendungan Batujai, karena untuk saat ini daya tampung sungai dodokan tersebut tidak memenuhi karena adanya pendangkalan.

Oleh karena itu, BWS diharapkan membuat tanggul dan pihaknya juga akan membuat Jeti yang fungsinya meluruskan sungai yang tanggulnya sudah jebol pada saat terjadinya banjir .

Berdasarkan pantauan jumlah KK yang terkena dampak banjir di Lobar yakni, di Desa Petak ada 75 KK sedangkan di Dusun Buncit terdapat 200 KK.Sementara  jumlah ternak yang mengalami dampak banir dan dievakuasi yakni sapi, sekitar 40 ekor, kuda 10 ekor.

Saat ini kejadian banjir di Lobar tersebut sudah mulai normal dan masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti sediakala, dari BPBD NTB sudah memberikan bantuan Dusun Petak dan Dusun Buncit.

Adapun bantuan diantaranya makanan siap saji 168 paket, makanan lauk pauk 175 paket, tambahan gizi 168 paket, sandang 35, peralatan dapur 30, selimut 30 lembar, tikar 30 lembar, tenda gulung atau terpal 20 lembar, matras 20, dan alat kebersihan 30 paket.

“ Bantuan sudah kami serahkan ke BPBD Lobar untuk diteruskan ke masyarakat di dua dusun tersebut,”tandas Muhammad Rum.(K-Y)

Komentar