KabarNTB, Jakarta – Perencanaan energi nasional perlu segera direvisi agar pemenuhan energi dalam jangka panjang mampu menjamin kebutuhan listrik rakyat. Selain itu, revisi ini juga akan mendorong percepatan investasi, mempercepat kesejahteraan rakyat, serta mendorong bangsa yang besar ini menjadi negara industri maju.
Demikian pandangan yang disampaikan oleh anggota Komisi VII DPR Kurtubi, saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Terbatas Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) dengan tema “Penataan Kembali Perencanaan Ketahanan Energi Nasional”. Acara ini berlangsung di Hotel Best Western Kemayoran, Jakarta, Selasa (4/10).
Dalam kesempatan tersebut, politisi NasDem ini menyatakan, dirinya mendorong dan mendukung penuh dibukanya pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Dia bahkan mendorong agar pembangunan PLTN bisa dilaksanakan sesegera mungkin.
“Tahun 2019 seharusnya sudah akan ada peletakan batu pertama pembangunan PLTN di Indonesia,” ungkapnya, dalam release kepada KabarNTB, Rabu (5/10/16).
Menurutnya, ketersediaan listrik dalam jangka panjang, muskil tanpa adanya PLTN. Selain itu, ketiadaan pembangkit listrik jenis ini akan menempatkan kesejahteraan rakyat dan ekonomi Indonesia selalu tertinggal dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. “Bahkan bisa tertinggal dibanding Vietnam,” imbuhnya.
Tidak bosan-bosannya pakar energi ini mengingatkan, saat ini kapasitas dan konsumsi lisitrik di Indonesia hanya seperlima kapasitas dan konsumsi listrik per kapita Malaysia.
“Oleh karena itu, mau tidak mau kita butuh PLTN. Karena PLTN-lah yang mampu menyediakan kebutuhan listrik nasional kita yang mencapai lima kali lipat kebutuhan saat ini,” pungkasnya.(K-1)
Komentar