KabarNTB, – Pesepakbola Profesional asal Brasi Evandro Antonio Bevilaqua, menilai kebijakan regulasi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2017 tidak tepat.
Rencana operator Liga dan PSSI yang akan mendegradasi sebanyak 36 club dari 60 club yang akan berkompetisi dinilai pemain yang pernah bermain bersama Kaka Bintang AC Milan, saat merumput di Sao Paolo Brasil tersebut, sebagai model liga amatiran.Begitu juga dengan rencana pembatasan usia pemain dinilainya kurang tepat karena menutup kesempatan pemain berkompetisi.
Menurut Evandro, degradasi sebanyak 36 club terlalu banyak, dimana club akan rugi, club harus berpikir dan hati-hati berkompetisi karena degradasi begitu gampang sementara untuk naik kasta begitu sulit.
“ Tim Divisi Utama kalo aturannya begini nggak bakal maju, apalagi saat ini ada Persebaya Surabaya yang memiliki supporter banyak dan dukungan sponsor bagus sudah pasti dapat jatah untuk promosi, nah yang lain bagaimana apalagi tidak ada pemain asing kurang dukungan supporter sementara cari sponsor juga susah,” tandasnya.
Menurut informasi mantan pemain Mitra Kukar ,Madura United dan PS Sumbawa Barat tersebut, sejumlah club Divisi Utama yang secara financial susah untuk ikut kompetisi dikabarkan ada yang berencana menjual club daripada ikut kompetisi yang pada akhirnya terdegradasi.
Khusus pemain asing, menurutnya lagi seharusnya juga diberikan kesempatan bermain dan direkrut club, hal ini guna menarik semangat penonton, selain itu selama ini kompetisi Divisi Utama pemain asing selalu menjadi top skor , hal ini dikataknnya bisa menjadi motivasi pemain local untuk menunjukkan kebolehan.
“ Kalau pembatasan usia pemain juga tidak tepat, seharusnya PSSI juga kalau ingin memberikan kesempatan pemain muda itu di Kompetisi U-16 dan U-19, Liga Profesioanl itu tidak ada batasan usia semua bisa bersaing, karena pemain itu dia bisa mengukur usianya sejauh mana dia bisa bermain, itu baru professional,”pungkas Evandro.(K-2)