KabarNTB, Lombok Utara – Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, ditutup sementara terkait gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda perairan ini dalam beberapa hari terakhir.
Akibatnya, aktivitas penyeberangan menuju ke tiga gili yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air terhenti. Porter di Pelabuhan Bangsal, Ripawan, mengatakan aktivitas penyeberangan ke gili yang menjadi destinasi utama Pulau Lombok sudah berhenti sejak dua hari terakhir.
“Sudah dua hari tutup, karena ombaknya besar dan anginnya juga kencang sekali,” ujarnya di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Kamis (9/2).
Menurutnya, saat ini, aktivitas penyeberangan dialihkan ke Pantai Sire (Ombak Belek) .
“Di sana, ombaknya lebih tenang, jadi turis-turis nyeberangnya dari sana,”katanya.
Untuk biaya, dia katakan, sama seperti di Pelabuhan Bangsal yakni Rp 20 ribu per orang menggunakan kapal penumpang umum. Dia menambahkan, kemungkinan aktivitas penyeberangan ke tiga gili dari Pelabuhan Bangsal akan dibuka pada Senin mendatang.
Pantauan di lapangan, tak ada aktivitas berarti di lokasi penjualan tiket penyeberangan di Pelabuhan Bangsal. Para turis asing yang datang ke Bangsal terpaksa memilih beralih ke kawasan Sire untuk bisa melanjutkan perjalanan ke tiga gili.
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pemenang Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan surat edaran peringatan dini. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pemenang Madhi mengatakan, dengan memperhatikan infromasi prakraan cuaca dari BMKG Mataram, wilayah pelayaran selat Lombok bagian Utara, pada 9 dan 10 diperkirakan terjadi gelombang tinggi di perairan selat Lombok dan sekitarnya yang mencapai tiga meter atau lebih.
“Untuk kepentingan keselamatan pelayaran kepad nakhoda, operator kapal penumpang, dan kapal tradisional publik boat yang beroperasi pada lintasan Pemenang ke tiga gili, pada 9 dan 10 Februari, ini akan memberlakukan sistem buka tutup,” katanya.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Bandara Internasional Lombok Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kadek Setia Wati mengatakan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait aktivitas cuaca ekstrem di Lombok. “Waspadai potensi hujan lebat di Lombok Barat, Lombok Tengah, Sunbawa Besar, Dompu, Bima, dan Sape,” ucap dia.
Dia menjelaskan, potensi gelombang tinggi di selat Lombok, selat Alas, selat Sape, perairan utara NTB, dan selatan NTB diperkirakan mencapai lebih dari 2 meter. Dalam peringatan dini BMKG disebutkan, pada Kamis (9/2), berpotensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat pada 17.00 Wita di wilayah Lombok seperti Gerung, Lembar, Sekotong, Kuta, Praya, Senggigi, hingga Mataram.
“Potensi hujan lebar disertai angin ini diperkirakan masih terus berlangsung hingga pukul 19.00 Wita,” Pungkasnya .(K-Y)
Komentar