KabarNTB, Sumbawa Barat – Bagi anda pecinta petualangan dan wisata budaya, bersiaplah untuk datang ke Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Sumbawa Barat, pada bulan Juli mendatang.
Anda akan disambut oleh ratusan atlet para layang dari seluruh dunia yang akan berkumpul dan terbang bersama dalam kejuaraan dunia XC Open Internasional Mantar Indonesia yang rencananya akan digelar pada 18 – 24 Juli 2017.
“Kejuaraan paralayang Xros Country ini merupakan salah satu kejuaraan terbuka bagi seluruh pilot paralayang khususnya penerbang Cros Country dari Mancanegara dan Indonesia,” ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbawa Barat yang juga inisiator kejuaraan dunia tersebut, Deden Zaidul Bahri, kepada Kabar NTB, Senin 13 Maret 2017.
Untuk diketahui, XC Paragliding merupakan kejuaraan dunia yang selalu diikuti oleh atlet-atlet kelas dunia, sehingga site (lokasi) yang dipilih untuk penyelenggaraannya-pun harus berkelas dunia. Menurut Deden site Mantar merupakan salah satu site yang sangat mendukung dari segi lokasi, view dan kualitas angin.
“Di Indonesia site paralayang yang bisa digunakan untuk kejuaraan XC hanya ada di Palu, Wonogiri dan Mantar. Tahun lalu kejuaraan XC ini dilaksanakan di Palu,” sebutnya.
Kejuaraan dunia ini didukung penuh oleh ACPA (Asian Continental Paragliding Asosiation) dan Federasi Aerosport Indonesia (FASI). Oleh ACPA kegiatan ini dimasukkan menjadi salah satu event resmi tahunan mereka. Deden menyatakan, Wakil Presiden ACPA telah melakukan survey di Mantar dan KSB umumnya untuk pemetaan awal mengenai rencana kegiatan.
“Bulan Mei mendatang team ACPA akan kembali untuk mendata kondisi cuaca dan membuat membuat peta pelaksanaan lomba serta persiapan lainnya,” ungkapnya.
Sebagai tuan rumah, KSB, sambungnya, mengharapkan event tersebut dan kehadiran ratusan pilot asing dari seluruh dunia akan menjadi momentum untuk mempromosikan Mantar sebagai site paralayang kelas dunia.
“Kita berharap mereka bisa membantu mempublikasikan Mantar sebagai site paralayang dan juga potensi wisata lain yang ada di KSB. Dengan demikian kedepan kita berharap akan terjadi arus kunjungan wisata yang lebih baik ke KSB,” bebernya.
Jika event XC ini sukses, rencananya akan digelar kejuaraan lebih bergengsi tahun 2018 mendatang, yaitu Pre PWC (Pre Paragliding World Cup) yang merupakan kejuaraan pra kejuaraan dunia paralayang. Setelah itu menyusul PWC (Paragliding World Cup).
“Bayangkan kalau kita melaksanakan kejuaraan dunia di Mantar. Pasti akan mendatangkan manfaat sangat besar secara ekonomi maupun pengembangan pariwisata. Karenanya dukungan dari semua pihak sangat diharapkan utk suksesnya kegiatan ini,” tutup Deden.
Keindahan Mantar sebagai site paralayang kelas dunia selama ini memang banyak dipuji. Lis Andriana, juara duni paralayang nomor ketepatan mendarat dari Kalimantan Barat, bahkan menyamakan keindahan Mantar dengan Oludeniz, site paralayang tersohor lainnya yang berlokasi di Turki. Mantar Aiidaaaaa.(EZ)
Komentar