KabarNTB, Sumbawa Barat – Menteri Sosial, Khofifah Indarparawansa, memberi perhatian serius dan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam mengentaskan persoalan kemiskinan.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Andi Za Dulung pada upacara peringatan Harla KEB ke14 di Kemutar Telu Centre (KTC) Senin 20 Nopember 2017, Mensos mengatakan pola pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan Pemda KSB lewat Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) dengan membentuk agent di setiap Peliuk (blok) akan di dijadikan percontohan oleh Kemensos untuk diterapkan diseluruh Indonesia.
“Kami juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam memvalidasi dan memverifikasi data kemiskinan dan melaksanakan deklarasi pengentasan kemiskinan mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten,” ujar Andi.
Menteri Sosial juga menyatakan yakin dengan inovasi yang dilakukan Pemda KSB melalui program PDPGR yang melibatkan seluruh komponen serta inovasi program kartu Bariri dan Pariri akan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang pada akhirnya akan mengeluarkan masyarakat dari belenggu kemiskinan.
“Semoga program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi amal jariah bagi kita semua,” timpal Andi.
Sementara bupati KSB, HW Musyafirin dalam sambutannya, mengatakan kegiatan validasi dan verifikasi data kemiskinan yang telah dilaksanakan Pemda KSB dengan melibatkan desa, kelurahan, Babinsa, Babinkamtibmas, agent PDPGR dan pihak terkait lainnya pada awal Nopember lalu telah menghasilkan data penurunan angka kemiskinan KSB menjadi 3,32 persen dengan total sebanyak 1.503 jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin.
Bupati berjanji Pemda akan terus melaksanakan program – program pengentasan kemiskinan dengan melaui kegiatan pemberdayaan masyarakat berlandaskan semangat gotong royong dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terlibat aktif dengan ikhlas jujur dan sungguh-sungguh.(EZ)
Komentar