Wapres : “Sebagai Organisasi Terbesar, NU Punya Tanggungjawab Besar”

KabarNTB, Lombok Barat – Wakil Presiden RI, H. M. Jusuf Kalla menegaskan bahwa Musyawarah Nasional Alim Ulama NU dan Konbes PBNU adalah acara yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk islam terbesar di dunia. Apabila NU adalah organisasi terbesar di indonesia maka menurut Wapres, secara otomatis NU juga adalah organisasi terbesar di dunia.

“Sebagai organisasi terbesar, berarti juga memiliki tanggung jawab yang besar sekaligus juga amal ibadah dari nahdatul ulama sejak hampir 100 tahun yang lalu sangatlah besar,” ujar Wapres, saat menutup secara resmi Munas Alim Ulama dan Konfrensi Besar NU di Pondok Pesantren Qurani Bengkel di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat, Sabtu siang 25 Nopember 2017.

Amal ibadah terbesar dari Ulama NU untuk bangsa ini, kata Wapres, adalah dalam hal memberikan pembinaan, pengetahuan dan juga bimbingan bagi umat sampai hari ini.

Wapres juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas rekomendasi dari hasil-hasil munas yang telah memberikan banyak pedoman-pedoman dan saran-saran yang baik kepada pemerintah.

Wapres Jusuf Kalla saat menutup Munas – Konbes NU di Lombok Barat, NTB, Kamis

Menurut Wapres, ada dua hal penting yang utama sebagai bangsa Indonesia. Pertama, yaitu rasa syukur atas keagamaan dan keislaman di indonesia yang berkembang sungguh luar biasa. Kedua, Kemakmuran bangsa ini berkembang semakin baik dari segala sudut dan cara. Wapres mengungkapkan, pendidikan yang berbasis pesantren sat ini juga semakin banyak. Pemanfaatan teknologi informasi seperti Televisi juga berdampak signifikan terhadap perkembangan pendidikan keislaman di Indonesia. Bahkan Wapres, Jusuf Kalla mencontohkan dari 15 TV nasional, ada 5 atau 6 yang setiap subuh menayangkan pengajian setiap harinya.

“Jika satu siaran TV bisa ditonton 2 juta orang perhari, maka sungguh luar biasa memberikan manfaat bagi pendidikan karakter anak bangsa ini,” katanya.

Wapres menjelaskan bahwa pasti ada tantangan dari keislaman yang mucul. Tantangan pertama yaitu radikalisme.

“Radikalisme ini adalah fikiran yang berlebihan. Karena fikirannya cuma satu yaitu surga. Surga yang didapatkan dengan jalan pintas. Surga yang didapatkan secara cepat dan instan. Surga jangan dijual murah ya,” tutur wapres.

Tantangan yang kedua, ungkapnya, adalah modernisasi. Komponen bangsa harus menyiapkan anak muda dengan cara yang baru.

“Pesantren harus berfikir bagaimana mendidik para generasi milenium saat ini karena para santri pasti semua sudah memiliki HP. Bukan lagi bertanya pada kiyai tetapi bertanya pada google. Ini semua harus dijawab dengan sebaik baiknya, jika tidak maka pengaruh dari luar gampang masuk,” tegas wapres.

Sementara itu Rois Aam PBNU, KH. Ma’ruf Amin di hadapan ribuan Ulama dan masyarakat yang hadir, menyampaikan komitmen NU untuk konsisten dalam menyebarkan ajaran islam ahlussunah waljamaah pada umat muslim di Nusantara.

Ormas islam terbesar di Indonesia ini juga, akan menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia lewat gerakan islam nusantara.(By)

Komentar