Embung dan Air Terjun Tebatewa, Ekowisata Eksotis di Belantara Pernek

Kabar NTB, Sumbawa – Embung Pernek yagng berlokasi di desa Pernek Kecamatan Moyo Hulu, kian terkenal sebagai destinasi wisata yang patut dikunjungi di Kabupaten Sumbawa.

Embung yang di bangun pada tahun 2007 dengan dana APBN sekitar 7,5 M tersebut, menyajikan panorama alam yang begitu indah dengan bukit-bukit hijau di sekelilingnya.

Keindahan panorama ini membuat kagum sejumlah awak media dari berbagai media yang tergabung dalam Komunitas Babe Menyapa Alam yang melaksanakan program rutin Wisata Syariah pada Sabtu 10 Maret 2018 di embung dimaksud.

Para awak media anggota Babe Menyapa Alam di Air terjun Tebatewa Pernek

Kepala Desa Pernek, Saguni kepada sejumlah wartawan memaparkan, lokasi Embung Pernek telah ditetapkan menjadi lokasi ekowisata. Penetapan itu sebelumnya sudah dibahas antara pemerintah desa dengan KPH Puncak Ngengas Batu dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Koordinasi itu ditindaklanjuti dengan dilakukan pelatihan bagi masyarakat setempat pada maret 2017 lalu.
Sementar untuk tahun 2018 ini, pemerintah desa telah melakukan kerjasama dengan KPH dan Pokdarwis melakukan lounching Ekowisata Alam Embung Pernek yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2018 lalu.

“Kami telah mengirim tiga orang anggota Pokdarwis untuk mengikuti pelatihan di Bogor yang di damping oleh lembaga swadaya masyarakat dari Jakarta selama dua minggu,” ungkapnya.

Selain Embung Pernek, di lokasi yang sama juga ada Air Terjun Tebatewa yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 1 km. Air terjun tersebut berlokasin di tengah hutan yang alami. Pengunjung akan betah berada di lokasi tersebut lantaran alam yang masih alami sambil berendam di kolam alami aielr terjun.

“Kami akan melengkapi obyek wisata air terjun Tebatewa ini dengan spot memancing, perosotan dan berbagai kuliner lokal seperti, sepat, singang, poteng jadi dan masih banyak jenis kuliner lainnya,” jelas Kades Saguni.

Ia berharap, dengan adanya ekowisata tersebut, pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dapat membantu pengembangannya.

“Sayang potensi besar ini jika tidak ada campur tangan Pemda, karena akan sangat lambat untuk berkembang,” ucapnya.

Pemdes Pernek sendiri, katanya, sejauh ini telah melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan wisata tersebut.
Bekerjasama dengan Pokdarwis dan Bumdes, pihak desa menyediakan home stay di sekitar permukiman warga, serta beberapa kerajinan tangan sebagai souvenir bagi wisatawan.

Dalam waktu dekat akan ada LSM dari jakarta yang akan membantu untuk pengembangan lokasi tersebut dengan membangun flaying fox, beruga apung dan beberapa rakit untuk digunakan pengunjung.

“Tidak kurang dari ratusan pengunjung perbulannya yang datang ke sini. Jadi keberadaan embung dan air terjun ini menjadi kebanggaan kami, ibaratnya itu adalah sebuah mutiara yang perlu di kembangkan dan di lestarikan agar kedepannya bisa membawa efek yang besar khususnya bagi perekonomian masyarakat,” demikian Saguni.(JK)

Komentar