KabarNTB, Sumbawa – Para pelanggan layanan telekomunikasi nir kabel XL di sejumlah desa di Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa, mengeluhkan terganggunya layanan (signal mati) dari operator celluler itu sejak hampir satu bulan terakhir.
“Sudah hampir satu bulan ini terjadi gangguan layanan XL di wilayah desa kami.dan sejumlah desa lainnya di Moyo Hilir. Sebagai pelanggan tentu kami merasa dirugikan,” ujar Adizul Syahabuddin, salah seorang pelanggan XL di Desa Baru Tahan.
Adizul mengaku untuk kepentingan komunikasi sehari-hari, ia telah membeli paket nelpon yang ditawarkan operator XL.
Tetapi sampai dengan menjelang hangus (masa aktif habis) ia tidak bisa maksimal memanfaatkan paket dimaksud.
Bukan hanya dari segi materi, pelanggan, menurutnya, juga dirugikan dari segi sosial. Pasalnya kartu dan nomor XL yang telah sekian lama digunakan dan sudah dikenal oleh keluarga dan kolega terpaksa diganti dengan kartu dan nomor dari operator lain. Akibatnya komunikasi dan silaturahmi menjadi terputus.
“Sebagian pelanggan yang sejak lama menjadi pelanggan setia sekarang memilih beralih ke operator lain. Apalagi hingga sekarang tidak ada pemberitahuan apapun dari operator terkait gangguan layanan yang terjadi,” ungkap pelanggan yang juga anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Sumbawa itu.
Dari informasi yang di terima di lapangan dan berdasarkan hasil cek lokasi ke menara XL,, kata Adizul, dirinya mendapat informasi bahwa tidak aktifnya jaringan XL di Moyo Utara diduga karena ada konflik.
“Informasinya ada pemutusan sepihak yang dilakukan oleh pihak XL karena adanya persoalan dengan petugas penjaga tower tersebut yang tidak lain adalah warga setempat di Desa Baru Tahan, lokasi tower tersebut berdiri,” ungkapnya.
Terkait permasalahan tersebut, dirinya selaku pelangan dan masyarakat Moyo Utara meminta agar permasalahan ini segera diselesaikan, sehingga pelanggan kembali terlayani.
“Pemerintah daerah melalui Dinas juga kami harapkan untuk segera turun lapangan dan memfasilitasi permasalahan tersebut, jika di biarkan berlarut maka masyarakat yang di rugikan,” imbuhnya.
Adizul juga menyinggung soal kondisi lokasi tower yang berada di dekat pemukiman agar dibenahi pihak operator.
“Jangan terkesan seperti kandang hewan yang tak terurus. Intinya perusahaan jika benar ingin berinvestasi, maka berinvestasi dengan sungguh- sunguh dan jangan setengah hati,” tandasnya.(JK)
Komentar