KabarNTB, Serang – Kuliah subuh Gubernur NTB, TGB HM Zainul Majdi di Ponpes Modern Daar El Istiqomah, Kota Serang menyisakan sejumlah cerita. Seperti yang diungkapkan Ust H Khariri Ma’mun MA.
“Sebagai teman satu angkatan sewaktu kuliah di Al-Azhar, Kairo, saya menyampaikan testimoni dan memotret karakter TGB sejak masih jadi mahasiswa di Mesir hingga menjadi Gubernur NTB dua periode,” ujar Ustad Khariri, Sabtu 5 Mei 2018.
Menurutnya, TGB, meski sudah menjadi orang nomor satu di NTB dalam dua periode, ternyata karakternya tetap sama.
“Beliau tetap sederhana, santun, rendah hati dan hangat menyapa kawan, sahabat maupun siapa saja yang ditemui,” pujinya.
Untuk menggambarkan karakter dan sikap TGB yang bersahaja, Khariri mengutip sebuah nadhom dari Alfiyah ibnu Malik yang berbunyi “dengan sebab Jar, Tanwin, Nida’, Al, dan Musnad, tanda pembeda untuk Kalimat Isim menjadi berhasil”.
“Nadhom ini bicara tentang tanda-tanda kata benda (isim) dalam bahasa arab. Dimana suatu kalimat disebut isim jika dia memiliki lima tanda yaitu dapat dimasuki atau didahului dengan huruf Jar, menerima Tanwin, didahului oleh huruf Nida, terdapat Al, dan Musnad,” urainya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, jika nadhom ini dikontekstualisasi dengan karakter TGB, maka kalimat isim bisa dimaknai keluhuran. Artinya TGB memiliki sifat-sifat luhur karena kepribadianya ditunjang oleh lima karakter yang disebutkan dalam ilmu Nahwu yaitu bil jarri (tawadhu), tanwin (ramah tamah), Nida (tidak tergila-gila dengan popularitas), Al (mengetahui/berpengalaman/arif), musnad (urusannya selalu disandarkan / tawakal dengan Allah).
Ustad Khairiri juga menyinggung berbagai prestasi dan capaian TGB, antara lain berhasil mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi NTB lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi nasional. TGB meraih penghargaan sebagai Best Regional Leader (Pemimpin Regional Terbaik) dalam ajang penghargaan Obsession Awards 2017 yang digelar salah satu media terkemuka di Jakarta.
“Sebagai tokoh daerah yang telah sukses memajukan NTB, kini nama besar TGB sudah layak untuk diorbitkan dalam panggung politik nasional. Berbagai upaya dan ikhtiar terus dilakukan untuk memuluskan jalan TGB memasuki kontestasi pilpres 2019,” imbuhnya.
Diakuinya, sebagai gubernur yang hafidz Qur’an, sekaligus Doktor pada bidang tafsir Qur’an dari Al Azhar, Kairo, membuat TGB layak disebut ulama dan sekaligus umaro.
Banyak ulama Banten yang simpati dengan kecerdasan, keilmuan, wawasan, dan kesantunan TGB.
“Sehingga pada saat jamuan makan pagi usai Tablig Akbar, para ulama dan sesepuh secara informal mendeklarasikan dukungannya kepada TGB dalam pilpres 2019. Semoga dukungan ulama diberbagai daerah untuk TGB akan terus bermunculan,” imbuhnya.(EZ)
Komentar