KabarNTB, Mataram – Hingga hari ini (8 Agustilus) Tim SAR gabungan dari BNPB, Basarnas, TNI/Polri dan para relawan dari berbagai institusi masih terus berjibaku di lapangan untuk mencari dan mengevakuasi para korban gempa tektonil magnitudo 7.0 SR yang mengguncang Pulau Lombok Ahad 5 Agustus 2018 lalu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resmi Selasa 7 Agustus 2018, menerangkan, terdapat cukup banyak kendala yang dihadapi tim evakuasi di lapangan mulai dari listrik yang masih padam di Kabupaten Lombok Utara, akses yang sulit akibat jembatan yang putus disejumlah titik, belum adanya sumber air untuk kebutuhan mendasar, kegiatan perekonomian yang masih lumpuh total dan layanan komunikasi yang sempat terganggu ysng berpengaruh pada koordinasi kegiatan distribusi logistik.
Pemadaman listrik di Kabupaten Lombok Utara dan sebagian Lombok Timur akibat adanya beberapa infrastruktur jaringan dan gardu yang mengalami kerusakan.
“Contohnya di Desa Anyar Bayan, Lombok Utara dan Desa Madayin Lombok Timur listrik juga belum menyala,” ujarnya.
Sementara lima unit jembatan yang rusak yaitu jembatan Tampes yang menghubungkan Kecamatan Bayan dengan Kecamatan Kayangan, jembatan Lokok Duren yang menghubungkan Kecamatan Kayangan dengan Kecamatan Gangga, Jembatan Luk, jembatan Sokong yang mengalami kerusakan pada balok induk sepanjang 15 cm dan Jembatan Lokok Tampes.
Wilayah yang kesulitan sumber air untuk MCK, di Desa Obel-obel Kabupaten Lombok Timur. Mata air dan sumur menjadi kering pasca Gempabumi. Air PDAM menjadi keruh dan beberapa sumur bor berwarna kecokelatan.
BNPB, kata Sutopo, telah melakukan sejumlah upaya diantaranya mendatangkan tambahan bantuan logistik yang dibawa langsung oleh Kepala BNPB ke Lombok, peralatan dan penamban dua unit helikopter untuk mendukung penanganan darurat.
BNPB juga mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan dengan menggunakan pesawat cargo khusus, serta terus memberikan pendampingan intensif untuk penanganan darurat.
“BNPB bersama BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kemkes, Kemsos, Kemen BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya telah melakukan penanganan darurat,” jelas Sutopo.(Tim)
Komentar